Pemerintah Sebut Ada Beberapa Pekerjaan Terancam karena AI

Asdep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Bidang Perekonomian Eripson MH Sinaga, saat Media Briefing: Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM.-ANTARA-Jambi Independent

JAKARTA - Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja (PPTK) Kemenko Bidang Perekonomian Chairul Saleh membenarkan bahwa memang ada beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan dengan mesin seiring pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Secara garis besar, menurut Chairul Saleh, pekerjaan yang bersifat administratif dan berulang lebih rentan hilang dengan adanya perkembangan teknologi yang kian masif.

“Yang jelas pertama, pekerja yang sifatnya rutin dan berulang gitu ya. Terus kemudian sifatnya administratif gitu. Itu sudah pasti akan tergantikan, karena semua sudah bisa terbaca oleh algoritma,” kata Chairul saat Media Briefing: Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, di Jakarta, Rabu.

Ia memberikan contoh profesi pengemudi atau driver yang kemungkinan dapat tergantikan dengan adanya inovasi autopilot dalam kendaraan listrik (EV). Dalam hal ini, Chairul memberikan contoh perusahaan Tesla yang sudah menyematkan teknologi navigasi otomasi dalam unit EV miliknya.

BACA JUGA:Minta Pagar Keliling Dicabut, Soal Polemik SDN 212 Kota Jambi, DJKN Surati Pengadilan Negeri Jambi

BACA JUGA:Program Lihat Sampah Ambil, SDN 64 Terapkan Kesadaran Kebersihan Lingkungan

Adapun berdasarkan data World Economic Forum, beberapa bidang pekerjaan yang terancam hilang meliputi data entry, administrative, executive secretary, accounting, clerk, assembly workers, business services, administration manager, client information and customer service, general and operation manager, mechanic and machinery, dan headliner.

Guna mengantisipasi ketertinggalan tersebut, Chairul menjelaskan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi.

“Tesla misalnya, itu navigasinya sudah otomatis. Itu mungkin pekerjaan-pekerjaan driver, untuk itu besok bisa hilang, sementara manusia kan tetap ada. Tenaga kerja tetap ada untuk bisa kita harus persiapan mereka untuk shifting gitu, dari biasa dia bekerja secara konvensional dan dia bisa menerapkan teknologi itu sendiri untuk bisa di-apply di pekerjaannya,” ujarnya pula.

Dia menambahkan bahwa pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.

BACA JUGA:Fifth Avenue

BACA JUGA:Proyek IPAL Masih Dikeluhkan Tak Kunjung Selesai Dikerjakan

Beberapa bidang profesi tersebut, antara lain data analyst, AI specialist, big data specialist, digital marketing, strategy specialist, process automatization specialist, business development professional, digital transformation specialist, information security analysis, software and application developer, dan IoT specialist.

“Ini enggak bisa hindari gitu karena pemerintah sendiri kan mendapatkan benefit juga dari ekonomi digital. Di sini tadi disampaikan di awal bahwa kontribusi ekonomi digital kita juga cukup cukup besar ya untuk growth ekonomi kita,” katanya pula. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan