Merasa Kecewa, Masyarakat Aur Kenali Kota Jambi Bakal Aksi Kembali Soal Polemik PT SAS

DEMO: Suasana demo penolakan stockpile PT SAS di Aurkenali, beberapa waktu lalu.-DOK-Jambi Independent

JAMBI - Massa aksi gabungan masyarakat, LSM dan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di area Gedung DPRD Provinsi Jambi, Sabtu 6 Januari 2024 lalu mengaku kecewa.

Pasalnya, tuntutan mereka untuk menolak stockpile batu bara milik PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di lingkungan penduduk tak ditanggapi, baik oleh eksekutif maupun legislatif.

"Pemprov dan DPRD tak ada respon, tak ada satu pun yang menemui warga," ujar Thawaf Aly, Kordinator Lapangan Aksi, saat dihubungi pada Senin 8 Januari 202.

Atas sikap pemprov dan DPRD yang tak merespon tuntutan mereka, masyarakat dari Mendalo Laut, Mendalo Darat dan Aur Kenali akan kembali menggelar aksi demo dengan masa yang lebih besar. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Malam Nanti Puluhan RT di Aurkenali Kota Jambi Dipanggil, Bahas Soal Rencana PT SAS

BACA JUGA:Wagub: Bank Jambi Wajib Bangun Jaringan Keuangan sampai Desa

"Warga tetap menolak sampai stockpile batu bara milik PT SAS tak jadi dibangun di Aur Kenali dan sekitarnya," katanya.

Sebelumnya, usai menyuarakan aksi Sabtu lalu, kepada awak media, Thawaf mengatakan, masyarakat sangat kecewa dengan statement yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah Jambi, Sudirman karena hanya ada delapan rumah yang terdampak dengan pembangunan stokpile batu bara tersebut.

"Ini mengalihkan isu, seolah-olah yang terdampak hanya 8 rumah dan itu akan di ganti untung. Tapi 8 rumah itu sepakat tidak akan menjual, tidak mau ganti untung," katanya.

Aksi yang dilakukan masyarakat untuk menolak stockpile batu bara di wilayah Aur Kenali pada Sabtu lalu tersebut, bukan hanya dilakukan oleh laki-laki saja tapi juga banyak ibu-ibu yang ikut dalam aksi tersebut.

BACA JUGA:Realiasi PBB Lewati target, Kembali Apresiasi Kecamatan dan Kelurahan

BACA JUGA:14 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik

Bahkan salah satu ibu-ibu turut pula menjadi orator dalam aksi tersebut, dan pernyataannya viral di berbagai media sosial.

"Pas Pemilu kami disuruh milih mereka (Anggota DPRD), mereka bilang kalau ada masalah silakan adukan ke kami (Anggota DPRD), tapi pas kami ngadu tidak ditanggapi," kata seorang ibu-ibu dalam aksi tersebut. (*)

Tag
Share