53.126 Jiwa di Bungo Terdampak, Banjir Melanda 11 Kecamatan

--

Muarabungo - Sebuah bencana banjir melanda wilayah Kabupaten Bungo, Jambi, akibat luapan Sungai Batang Tebo dan Batang Jujuhan pada Sabtu 27 Januari 2024.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kesbangpol Kabupaten Bungo mencatat bahwa 11 kecamatan dan 56 dusun terdampak, meninggalkan dampak signifikan bagi warga dan fasilitas umum setempat.

BACA JUGA:Manfaat Cengkeh Sebagai Obat Alami Sakit Gigi, Begini Cara Pengobatannya

BACA JUGA:Wajib Coba! Ini 4 Minuman Menyegarkan yang Cocok Dinikmati Saat Cuaca Panas

Sebanyak 14.364 kepala keluarga dengan jumlah total 53.126 jiwa menjadi korban terdampak langsung akibat bencana ini.

Kecamatan yang terdampak meliputi kecamatan Bungo Dani, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kecamatan Bathin III, Tanah Sepenggal Lintas, Jujuhan Ilir, Limbur Lubuk Mengkuang, Bathin II Babeko, Tanah Sepenggal, Tanah Tumbuh, Jujuhan, dan Bathin II Pelayang.

Selain merusak rumah warga, sejumlah jembatan mengalami kerusakan serius.

 Beberapa jembatan gantung roboh, jembatan beton putus, dan satu jembatan miring tidak dapat bertahan di tengah derasnya arus banjir.

 Tragisnya, bencana banjir ini juga menelan satu korban jiwa di Dusun Lubuk Landai beberapa waktu lalu.

Kepala BPBD Bungo, Zainadi, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Muaro Sungai Batang Tebo merupakan dampak dari luapan sungai yang terendam selama beberapa hari.

Sungai Batang Tebo yang meluap menyebabkan air membanjiri permukiman warga, terutama yang berada di dekat sungai.

"Semua itu disebabkan sungai Batang Tebo meluap. Dapat kita lihat pertemuan muaro batang Bungo dan batang Tebo menyatu akhirnya sungai batang Tebo meluap dan air masuk ke permukiman warga. Akibatnya seluruh rumah yang dekat dengan sungai banjir,” ungkap Zainadi.

Zainadi berharap agar curah hujan di hulu Sungai Batang Tebo dan Batang Jujuhan tidak terjadi kembali dengan intensitas yang tinggi.

Dia menekankan bahwa banjir kali ini berbeda karena air banjir bercampur lumpur, yang membuat proses surut agak lambat.

“Banjir hari ini sudah berulang-ulang terjadi karena pasang surut air tidak menentu, tetap kami imbau kepada warga supaya lebih waspada," kata dia.

"Karena banjir kali ini tidak hanya air namun bercampur lumpur, jadi surutnya agak lambat,” tambahnya.

Dalam menghadapi bencana ini, kewaspadaan dan kerja sama masyarakat setempat menjadi kunci utama untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana alam yang kembali melanda Kabupaten Bungo. (Mai/zen)

Tag
Share