Masih Pasang-Surut
BELUM NORMAL: Kondisi pintu air Sungai Batanghari yang difoto beberapa waktu lalu.--
JAMBI – Belakangan ini, hujan beberapa kali turun di Kota Jambi dan sekitarnya. hal ini tentu mempengaruhi kondisi permukaan air di Sungai Batanghari dan lainnya.
Apalagi, kemarau panjang yang melanda Jambi belakangan ini sangat berdampak pada kondisi Sungai Batangahari.
Sempat terjadi penyusutan debit Sungai Batahari yang jauh di bawah ambang normal belakangan ini. Dampaknya terjadi kekeringan pada sumur ataupun sumber air masyarakat.
Namun saat kondisi debit Sungai Batanghari mulai meransur naik. Namun belum normal.
BACA JUGA:Ramai Dikunjungi, Sinsen Sukses Gelar Honda AT Family Day
Penjaga pintu air kawasan Ancol Kota Jambi, Syahruddin mengatakan, terakhir Jumat (17/11), debit Sungai Batanghari di angka 8.59 meter.
"Itu masih dalam kategori di bawah normal. Karena normlanya debit Sungai Batangahari yakni 9-12 meter," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, dengan turunnya hujan beberapa hari terakhir, belum terjadi pengaruh besar terhadap kondisi debit Sungai Batanghari.
"Kadangan pagi surut, sore pasang lagi. Masih seperti itu kondisinya. Sudah beberapa hari ini masih pasang surut," tambahnya.
BACA JUGA:Pulang dari Piala Dunia U-17 dengan Kepala Tegak
Lebih lanjut ia menyebutkan, dalam waktu dekat kemungkinan besar debit Sungai Batanghari akan terus naik. Mengingat kondisi hujan yang mulai intens mengguyur.
"Apalagi hujan di hulu Sungai Batanghari terus terjadi, maka akan sangat menemtukan kondisi debit Sungai Batangahari,” jelasnya.
Sebelumnya, hujan deras lebih dari 4 jam yang mengguyur Kota Jambi, Kamis (16/11), mengakibatkan sebagian ruas jalan di Jalan Pangeran Hidayat, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Kotabaru, terendam.
Adapun lokasi tepatnya, yakni di kawasan Kantor BPK RI perwakilan Jambi. Di kawasan tersebut memang kerap terjadi genangan air, jika terjadi hujan deras dengan waktu yang lama.
BACA JUGA:Prancis Tatap 16 besar Pildun U-17 dengan Pertahanan Terbaik
Pantauan di lapangan, ketinggian air mencapai 10 sampai 15 cm, pada tempat tertentu. Pengendara roda dua dan empat harus menurunkan kecepatan, saat melewati genangan air tersebut.
Warga sekitar, Dedi mengungkapkan bahwa, ruas jalan tersebut kerap menjadi langganan terkena banjir, bahkan sampai memutus jalur lalu lintas jika hujan deras dalam waktu yang cukup lama.
"Di sini emang sering terjadi banjir, kalau hujan lebat apalagi lama itu pasti di sini duluan banjir," kata dia, kemarin.
Banjir kerap kali terjadi diduga karena saluran air yang kecil dan terkadang tersumbat sampah ditambah daerah tersebut tergolong dataran rendah.
Sementara daerah lainnya di Kota Jambi, seperti Perumahan Kembar Lestari, Perum Kotabaru Indah, Namura Indah, sebagian kawasan Kelurahan Jelutung yang tergolong kerap terkena banjir, dalam keadaan aman. (zen/ira)