Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas perolehan tim Piala Thomas dan Uber Indonesia yang telah mempersembahkan prestasi di final kejuaraan bulu tangkis tersebut.
Menurut dia, setelah 16 tahun lamanya tim dari Indonesia sudah menorehkan sejarah atas masuknya ke final di ajang Piala Uber.
"Dan pastinya untuk tim Thomas kita sudah tiga kali berturut-turut selalu masuk final. Dan harus diketahui masuk ke final itu susah dicapai paling tidak untuk juara itu sudah takdir dari maha kuasa, yang penting saat ini kita sudah melihat progres dari PBSI ada perkembangan terus atas kemajuan para atlet," katanya.
BACA JUGA:Ini Aturan Khusus Pelaksanaan Qurban Berdasarkan Kemenag
BACA JUGA:Gimana Sih Kalo Zodiak Mu Berteman dengan Zodiak yang Sama? (Part 3)
Ke depan, katanya, Kemenpora akan terus mendukung langkah PBSI dalam memberikan program-program unggulan terhadap perkembangan para atlet bulu tangkis di Tanah Air, agar nantinya prestasi-prestasi atlet bisa membawa harum Indonesia.
"Kami dan PBSI nanti akan terus duduk bersama untuk bisa memastikan apa yang diperlukan dan apa yang harus disiapkan untuk atlet kita akan siapkan," kata Dito.
Babak final Piala Thomas dan Uber 2024 telah rampung digelar di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, pada Minggu (5/5).
Hasilnya, Indonesia harus puas dengan menempati posisi runner-up dalam ajang tersebut.
Menghadapi China, Indonesia harus menelan kekalahan 1-3 dalam pertandingan partai puncak Piala Thomas.
Sementara pada final Piala Uber, Indonesia menelan kekalahan 0-3 dari China.
Namun demikian, meski kalah dari China, Indonesia masih menempati posisi pertama sebagai negara terbanyak pemenang Piala Thomas dengan 14 gelar dan tujuh kali menjadi runner-up.
Sementara untuk Piala Uber, Indonesia menempati posisi ketiga dengan tiga kali menjadi juara serta delapan kali meraih runner-up.
(*)