Menurut buku Asuhan Kebidanan Kehamilan, Nurhidayah, dkk (2022: 30-31), masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan.
Triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu, dan triwulan III 28 sampai 40 minggu. Cara menghitung usia kehamilan dapat dilakukan sendiri, yaitu sebagai berikut.
1. Haid Terakhir
Penghitungan usia kehamilan dapat dilakukan dengan melihat kapan haid terakhir terjadi, dapat dilakukan jika siklus hair berjalan normal (28-30 hari). Penghitungan dilakukan dengan mengetahui kapan haid pertama. Jika pada bulan berikutnya tidak haid, dihitung sebagai sebulan.
2. Tinggi Puncak Rahim
Perhitungan dengan cara ini sudah jarang dilakukan. Cara perhitungannya adalah dengan meraba puncak rahim yang menonjol di dinding perut. Perhitungannya mulai dari tulang kemaluan sampai puncak rahim. Misalnya, jika jarak antara tulang kemaluan sampai puncak rahim adalah 18 cm, maka kehamilan berusia 18 minggu.
BACA JUGA:Memilih Skin Care & Kosmetik yang Aman
BACA JUGA:Baliho 4 Cawako di Sungai Liuk Hilang
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan jari tangan. Setiap kenaikan 3 jari tangan menunjukkan pertambahan usia 3 minggu. Jika puncak rahim sudah berada di atas pusar, kenaikkan jari menunjukkan pertambahan 4 minggu.
3. USG
Perhitungan kehamilan dengan USG adalah cara yang umum dilakukan. Hasil perhitungan dengan USG memiliki tingkat validitas yang baik. Perhitungan dilakukan dengan melihat panjang janin, lebar otak, ukuran jantung, ukuran ginjal, dan sebagainya.
4. Deteksi Denyut Jantung Janin Pertama Kali
Pengukuran deteksi denyut jantung janin pertama kali, kurang akurat karena denyut jantung masih lemah. Perhitungan dilakukan dengan pemeriksaan dokter. Jika dokter dapat mendengar detak janin untuk pertama kali, maka janin diperkirakan sudah berusia 12 minggu.(*)