Halaman Belakang

Minggu 17 Nov 2024 - 20:08 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Amerika disebut sedang kemalingan lagi. Kali ini di halaman belakangnya sendiri: Amerika Latin.


Saat Presiden Prabowo ke Lima minggu ini, Presiden Xi Jinping juga ke sana ibu kota Peru tersebut.


Bedanya, kalau presiden negara anggota APEC lainnya hanya datang untuk omon-omon, Xi Jinpin sekaligus meresmikan pelabuhan terbesar di seluruh Amerika Latin. Di dekat Lima.


Saham mayoritas pelabuhan baru itu dimiliki perusahaan BUMN Tiongkok: Cosco Shipping Ports. Sebesar 60 persen. Sisanya baru dimiliki perusahaan pertambangan di Peru: Volcan.


Memang hasil tambanglah yang akan lebih banyak diangkut dari Peru. Untuk Tiongkok.
Apa arti pelabuhan baru itu?


Jelas. Tiongkok bisa lebih mengurangi lagi ketergantungan pada Amerika. Terutama di pasokan bahan baku. Baik barangnya maupun jalur logistiknya.

BACA JUGA:Simulasi sebagai Bahan Pemetaan Masalah

BACA JUGA: Bupati Bungo Menghadiri Pembukaan MTQ ke-53 Tingkat Provinsi Jambi di Kerinci


Ini mirip dengan pelabuhan besar Tiongkok di Gwardar, Pakistan. Pelabuhan baru di Peru ini juga bisa disebut revolusi jalur logistik.


Letak pelabuhan baru itu di pantai Chancay. Empat jam naik mobil di utara Lima, ibu kota Peru. Itu pun kalau lewat jalan memutar. Kalau lurus menelusuri sepanjang pantainya justru bisa 6 jam. Harus lewat banyak gunung.
Mungkin gunung-gunung itu, kelak, akan dibor jadi terowongan panjang seperti di Tiongkok. Agar dari Lima ke Chancay hanya tiga jam.


Tidak. Memperpendek jarak Lima-Chancay bukan prioritas Peru. Apalagi Tiongkok. Memang Tiongkok akan membangun jalan tol di Peru. Tapi bukan itu. Jalan tol yang akan dibangun justru dari Chancay ke pedalaman. Ke perbatasan Peru-Brasil.


Ada yang diincar di sana. Dengan jalan tol itu hasil bumi Brasil bisa dikirim ke Tiongkok lewat Chancay di Peru. Terutama kedelai.
Brazil terkenal sebagai penghasil kedelai dunia. Tiongkok pengimpor kedelai terbesar dunia.


Kedelai dari pedalaman Brasil harus diangkut ke pantai timur. Lalu dikapalkan ke Tiongkok lewat selat Panama. Jauh sekali.


Dengan jalan tol dari Brazil ke Peru itu tidak perlu lagi rute memutar. Tentu investasi jalan tol mahal. Tapi dengan mengaitkan jalan tol dengan pelabuhan Chancay dua-duanya menjadi lebih ekonomis.


Tanpa jalan lintas negara itu pengembalian modal pembangunan pelabuhan Chancay bisa lebih lama.
Sedang biaya membangun jalan baru itu sendiri akan terbayar dari banyaknya produk Brasil yang melewatinya.
Brasil tidak punya pantai barat. Biaya melewati terusan Panama lebih mahal dari karcis jalan tol baru menuju Chancay.

Kategori :

Terkait

Minggu 17 Nov 2024 - 20:08 WIB

Halaman Belakang

Jumat 15 Nov 2024 - 19:44 WIB

Doktor Irwan

Kamis 14 Nov 2024 - 20:04 WIB

Kawin Thinking

Rabu 13 Nov 2024 - 19:35 WIB

Dangkal Dalam

Selasa 12 Nov 2024 - 19:55 WIB

Titik Pulang