Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Antonius Budi Ariantho, menargetkan tiga pasangan ganda putra Pelatnas PBSI untuk menembus peringkat 10 besar dunia pada tahun 2025. Target ini disampaikan setelah melihat perkembangan positif dari beberapa pasangan, meski persaingan di sektor ganda putra semakin ketat.
Saat ini, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi satu-satunya pasangan ganda putra Indonesia yang telah menempati jajaran elite, dengan menduduki peringkat keempat dunia. Namun, pasangan lainnya seperti Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana masih berjuang untuk memperbaiki posisi mereka yang saat ini berada di peringkat ke-16 dan ke-17.
Indonesia sebenarnya memiliki pasangan ganda putra lainnya yang menempati peringkat kesepuluh dunia, yaitu Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, namun mereka berstatus sebagai atlet non-pelatnas.
"Fajar/Rian sudah ada di 10 besar, sementara Bagas/Leo dan Fikri/Daniel terus menunjukkan progres. Target dalam satu tahun ke depan adalah menembus 10 besar. Saya berharap ketiga pasangan ini bisa mencapainya," ujar Anton dalam wawancara di Jakarta, Rabu (6/2).
Meski optimis, Anton menyadari bahwa untuk mencapai target tersebut bukanlah hal yang mudah. Persaingan di sektor ganda putra semakin ketat, dengan banyak pasangan kuat dari negara lain yang juga berambisi merebut posisi tinggi di peringkat dunia.
"Jadi pemain-pemain harus siap di setiap pertandingan. Persiapannya harus matang. Tidak asal kesiapan. Harus ada waktu persiapan yang lebih keras lagi," kata Anton, menekankan pentingnya konsistensi dan fokus dalam setiap pertandingan.
Sektor ganda putra Indonesia sebelumnya sempat mendominasi peringkat dunia, terutama pada era kejayaan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Kedua pasangan tersebut bahkan sempat menduduki peringkat satu dan dua dunia. Fajar/Rian juga pernah menembus lima besar dunia pada 2019.