JAMBI – Prosesi Mangupa-ngupa yang berlangsung khidmat baru-baru ini menjadi momen bersejarah bagi Ananda Saibah Saputri Lubis dan Andika Saputra. Tradisi yang merupakan bagian dari budaya Batak ini, dihadiri oleh tokoh dan sesepuh masyarakat Jambi asal Tapanuli Selatan, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM, atau yang akrab disapa SAH.
Dalam sambutannya, SAH menjelaskan bahwa tradisi Mangupa-ngupa merupakan ungkapan doa dan syukur dari keluarga besar, yang disertai dengan nasihat bijak dari orang tua dan sesepuh.
"Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung nilai-nilai kasih sayang dan harapan untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Mangupa-ngupa dapat dilaksanakan dalam berbagai momen penting, seperti pernikahan, kelahiran bayi, menempati rumah baru, atau saat memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang sulit.
BACA JUGA:KKB Kembali Eksekusi Warga
BACA JUGA:Kabupaten Bungo Masuk Prolegnas Pemekaran Wilayah
"Adat ini tidak bertentangan dengan agama, justru sebaliknya, menguatkan silaturahmi dan niat suci untuk membangun rumah tangga yang harmonis," jelasnya.
Selanjurnya, SAH menyampaikan harapannya untuk pasangan yang baru saja melangsungkan prosesi tersebut.
"Semoga bukan hanya jodoh di dunia, tetapi juga menjadi doa agar berjodoh di surga. Semoga mereka menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah," tuturnya, diiringi dengan doa bersama para hadirin.
Acara ini diakhiri dengan harapan agar tradisi Mangupa-ngupa terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya, serta sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam masyarakat. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (*)