Lampung Barat - Ratusan warga Pekon (desa) Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Senin 11 Maret 2024 sore.
Aksi itu diduga dilakukan lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung selesai.
Peristiwa tersebut disiarkan langsung oleh salah satu akun Facebook bernama Surono Cules Elbarca.
BACA JUGA:Bawaslu Minta KPU Tetapkan Hasil Pilpres dan Pileg Sebelum 20 Maret 2024
BACA JUGA:Heboh! Fuji Kendarai Mobil Sport di Jalan Tol Tanpa Plat Nomor
Pada video itu, terlihat massa merusak dan membakar benda-benda yang dikeluarkan dari dalam kantor. Kantor bercat hijau itu lantas dirobohkan setelah dirusak dan beberapa bagiannya dihancurkan massa.
Dalam video, Surono menyebutkan warga merasa geram dan kesal karena harimau yang menewaskan dua orang petani tidak kunjung ditangkap.
Warga tidak puas dengan hasil kerja Balai TNBBS yang sejak akhir Februari 2024 lalu memasang kandang jebakan, tetapi harimau tidak tertangkap.
"Konflik harimau, dua orang sudah tewas dan satu orang lagi kena terkam kemarin, tapi hanya luka parah," kata Surono saat dihubungi melalui pesan Facebook, Senin sore.
BACA JUGA:Dorong Ekonomi Sirkular, Menteri LHK : Tangani Sampah Belum Terkelola
BACA JUGA:Nama Kaesang Muncul pada Bursa Peserta Pilwalkot Surakarta
Akibat serangan harimau itu, masyarakat merasa khawatir dan meminta pemerintah bergerak cepat menangkap harimau tersebut.
Kepala Satreskrim Polres Lampung Barat Inspektur Satu (Iptu) Juherdi membenarkan adanya pembakaran kantor balai TNBBS.
"Benar, kondisi saat ini sudah kondusif," kata Juherdi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin.
Terkait penyebab pembakaran, Juherdi mengatakan, dari info awal, massa kesal karena konflik harimau tak kunjung selesai. (*)