Anies mulai mengglobal pada saat duduk di tingkat SMA. Ia mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
5. Menjadi Jurnalis
Sekembalinya dari Amerika, Anies sempat berperan sebagai jurnalis TVRI. Ia didapuk sebagai Pemimpin Redaksi Buletin Tanah Merdeka TVRI.
Kala itu, Anies mewawancarai sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden Soeharto dan, Ibu Tien Soeharto. Wawancara ini tayang hari Selasa pekan keempat setiap bulan pukul 20.00 WIB.
6. Menjadi Ketua Senat UGM
Anies berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM. Ia aktif berorganisasi, di antaranya sebagai Anggota HMI MPO dan Ketua Senat Mahasiswa UGM.
"Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta," tulis kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id.
7. Beasiswa Jepang
Kepiawaian Anies dalam berorganisasi dan menulis berdampak banyak hal positif. Anies mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Sophia University, Tokyo pada 1993 karena menang lomba menulis terkait lingkungan.
8. Kuliah di Amerika
Anies terus melanjutkan pendidikannya hingga S3 di Amerika Serikat. Ia mendapatkan beasiswa Fullbright untuk mengambil master bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di Universitas Maryland.
Kemudian Anies mendapatkan beasiswa lagi untuk mengambil S3 di bidang ilmu politik di Northern Illinois University.
9. Menjadi Rektor Termuda
Anies terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina. Ia dinobatkan sebagai rektor termuda lantaran masih berusia 38 tahun.
10. Menjadi Pejabat Negara
Anies terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada periode 2014-2016. Ia juga terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.(*)