Siaga Tempur Saat Berlayar, KRI FKO dan KRI Sampari Lewati Laut Sulu
Prajurit TNI Angkatan Laut bersiaga saat konvoi KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Sampari-628 berlayar melintasi perairan rawan Laut Sulu.-ANTARA-Jambi Independent
Dalam peran jaga perang, dua kapal perang Indonesia itu tidak hanya mengaktifkan sistem peringatan dini terhadap potensi serangan dari udara dan dari permukaan, tetapi juga mengerahkan prajurit TNI Angkatan Laut dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) untuk siaga.
Prajurit-prajurit itu siaga menggunakan alat pelindung dan persenjataan lengkap, termasuk di antaranya senapan serbu Dassan DSAR-15P dan HK-417.
BACA JUGA:Jerman, Spanyol dan Portugal Pastikan Lolos ke 16 Besar
BACA JUGA:Satria Vertikal
TNI Angkatan Laut mengirimkan KRI Frans Kaisiepo dan KRI Sampari yang mengangkut total 220 prajurit untuk mengikuti Latma Malindo Jaya 27AB/24 di Kinabalu pada akhir Juni 2024.
Dua kapal itu memulai pelayarannya ke Kinabalu dari Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, pada 14 Juni 2024.
Dalam konvoi itu, ada juga satu helikopter Panther HS-1311 yang juga ikut Latma Malindo Jaya 27AB/24.
Sementara itu, Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) menyiapkan dua kapal perang, yaitu KD Selangor dan KD Sundang, serta helikopter HOM AW 139, dan pasukan khusus dari Pasukan Khas Laut (Paskal) TLDM.
BACA JUGA:Montir Motor Ditemukan Gantung Diri
BACA JUGA:Polres Bungo Amankan 33 Unit Sepeda Motor, Operasi Jaran Siginjai 2024
Latma Malindo Jaya merupakan latihan yang rutin digelar oleh angkatan laut dua negara untuk meningkatkan kesiapan tempur di laut, sekaligus menjalin interoperabilitas yang lebih baik dalam menjaga keamanan di laut terutama di daerah perairan perbatasan.
Indonesia dan Malaysia berbagi wilayah perairan di beberapa perairan rawan, di antaranya Selat Malaka, Laut China Selatan, dan Laut Sulu. (ANTARA)