Norwegia dan Yordania Imbau Warganya Keluar dari Lebanon

Tentara Israel terlihat dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Norwegia dan Yordania resmi meminta warga negara mereka untuk meninggalkan Lebanon serta tidak berkunjung ke negara itu di tengah risiko keamanan terkait kemungkinan konflik dengan Israel pada Jumat, 28 Juni.

"Pada Oktober tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Norwegia mendesak warga Norwegia untuk meninggalkan (Lebanon). Seruan ini masih relevan ....," kata Kemenlu Norwegia.

"Kementerian Luar Negeri juga menyarankan untuk tidak berkunjung ke Israel jika tidak terlalu penting," tambahnya.

Kementerian tersebut memandang situasi di Lebanon "tidak dapat diprediksi" dan kemungkinan bisa memburuk dengan cepat.

BACA JUGA:Rivola Yakin Martin dan Bezzecchi Akan Bawa Aprilia ke Level Berikutnya

BACA JUGA:Marquez Ungkap Rasa Bahagia Gabung Ducati, Banyak Belajar dari Bagnaia

Tembakan artileri, rudal, dan serangan pesawat tak berawak terjadi setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon, yang dapat meningkat menjadi aksi militer besar-besaran, kata Kemenlu Norwegia.

Sementara itu melalui platform X, Kementerian Luar Negeri Yordania juga mendesak warga negaranya untuk "tidak berkunjung ke Republik Lebanon," dengan alasan keamanan dan perkembangan di wilayah tersebut.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah pertikaian antara Israel dan gerakan Palestina Hamas meningkat mulai Oktober 2023.

Tentara Israel dan pejuang Hizbullah gerakan Syiah Lebanon, yang mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel, secara rutin baku tembak melintasi perbatasan sejak periode tersebut.

BACA JUGA:Frustrasi Tak Dipilih Ducati, Jorge Martin Pilih Aprilia Sebagai Tim Baru

BACA JUGA:Brasil Lolos ke Perempat Final Copa America 2024 Usai Tundukkan Paraguay 4-1

Pada 18 Juni, Israel mengatakan telah menyetujui dan memvalidasi rencana operasional serangan di Lebanon.

Sedangkan pada Kamis, 27 Juni, media Politico dengan mengutip badan intelijen Amerika Serikat melaporkan bahwa bentrokan skala besar antara Israel dan Hizbullah bisa muncul dalam beberapa pekan mendatang.

Tag
Share