Ukraina Rekrut 15.000 Narapidana untuk Perkuat Angkatan Bersenjata

Asap membubung ke langit di Kiev, Ukraina, pada 27 Februari 2022.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Sekitar 15.000 narapidana rencaranya akan direkrut pemerintah Ukraina ke dalam angkatan bersenjata negara itu di bawah undang-undang mobilisasi baru yang baru saja ditandatangani.

Laporan tersebut disampaikan oleh Financial Times pada Kamis, mengutip Menteri Kehakiman Ukraina, Denys Maliuska. 

Undang-undang yang memperketat aturan mobilisasi Ukraina mulai berlaku pada 18 Mei lalu.

Peraturan itu bertujuan untuk menambah kekuatan Ukraina yang terkuras oleh lebih dari dua tahun konflik bersenjata dengan Rusia.

BACA JUGA:Marcelo Bielsa Mengaku Bertanggung Jawab Usai Uruguay Kalah di Semifinal Copa America

BACA JUGA:Kolombia di Bawah Nestor Lorenzo Siap Tantang Juara Bertahan Argentina

Undang-undang tersebut mewajibkan semua warga Ukraina yang wajib militer melapor ke kantor pendaftaran dalam waktu 60 hari sejak undang-undang diberlakukan.

Menteri Ukraina itu juga mengatakan bahwa upaya awal diharapkan menghasilkan sekitar 5.000 calon tentara, dan dalam kondisi terbaik jumlah ini bisa meningkat tiga kali lipat.

Menurut Maliuska, sekitar 2.872 narapidana telah dibebaskan, sementara jumlah total pelamar adalah 5.196, dengan 368 pelamar ditolak karena alasan kesehatan.

BACA JUGA:Duduk di Kursi Roda, Ini Hermanto Penggugat Lahan SDN 212 Kota Jambi

BACA JUGA:Darwin Nunez Terlibat Bentrok dengan Penggemar Kolombia

Kelompok pertama narapidana yang dibebaskan sudah menjalani pelatihan militer dan diharapkan akan dikerahkan pada akhir musim panas ini.

Hukum darurat militer diperkenalkan di Ukraina pada 24 Februari 2022. Hanya sehari kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum.

Hukum darurat militer dan mobilisasi telah diperpanjang berulang kali sejak saat itu. 

Tag
Share