SMKN 1 akan Laksanakan Ujian Berbasis Smartphone
UJIAN: Aktivitas belajar siswa SMKN 1 Kota Jambi di laboratorium komputer.--
JAMBI – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi yang terletak di Jalan Jendral A Thalib, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, akan menerapkan ujian berbasis smartphone saat ujian akhir semester ganjil, tahun ajaran 2023/2024.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Jambi, Budi Prasetyanto Hari Sakti dikonfirmasi pada Minggu (3/12) mengatakan, sekolah tersebut akan menerapkan ujian berbasis smartphone dengan menggunakan Google form.
“Iya, kita disini juga akan melaksanakan ujian berbasis smartphone dengan menggunakan Google form,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa cara tersebut dimanfaatkan untuk menghemat biaya, karena menggunakan ujian tertulis menggunakan fotocopy bisa membutuhkan dana diatas Rp. 10.000.000.
“Hal tersebut untuk menghemat biaya karena menggunakan fotocopy itu bisa menghabiskan biaya di atas Rp.10.000.000,” jelasnya.
Untuk menghindari adanya indikasi kecurangan saat ujian oleh siswa, ia menjelaskan bahwa sekolah mempunyai tim Informasi dan Teknologi (IT) yang akan mempersiapkan dan melaksanakan backup data. Sehingga dalam pelaksanaan ujian, hal tersebut dapat meminimalisir kemungkin siswa dapat mencontek.
“Jadi kami ada tim IT yang bertugas untuk mempersiapkan form ujian serta membackup data. Sehingga dalam pelaksanaan ujian, kemungkinan siswa dalam mencontek sangat minim,” tuturnya.
Selain itu, saat ujian berlangsung, pengawas ujian akan berkeliling mengawasi siswa satu persatu. Jadi kemungkinan sangat kecil siswa bisa membuka dua jendela di smartphone mereka.
“Kemudian pengawas ujian nantinya akan berkeliling mengawasi siswa satu persatu, sehingga kemungkinan sangat kecil siswa bisa membuka dua jendela saat ujian, misalnya satu soal ujian, satu Google,” katanya.
Dia menambahkan bahwa dalam pelaksanaan ujian, untuk sementara siswa masih akan menggunakan kuota internet pribadi. Dan untuk siswa yang belum memiliki smartphone akan difasilitasi dengan ujian menggunakan kertas.
“Jadi kami akan melakukan analisis dan mendata siswa yang mempunyai Hp atau tidak, dan itu tidak banyak. Karena smartphone itu sendiri sekarang bukan merupakan barang yang mahal,” pungkasnya. (cr02/enn)