Pengembangan Produk Daerah Harus Didukung Perbaikan Logistik
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonom Daerah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang-ANTARA-
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan pengenalan dan pengembangan produk unggulan daerah harus didukung dengan perbaikan distribusi dan logistik termasuk infrastrukturnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonom Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang menuturkan distribusi yang kuat akan membuat produk lokal dari daerah seperti hasil pertanian, kerajinan, dan produk industri kecil dapat dengan mudah mencari pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:Tol Pertama di Jambi Segera Beroperasi: Pemangkasan Waktu Tempuh hingga 50%
BACA JUGA:Bebas! Nyoman Sukena Sujud Syukur Usai Kasus Landak Jawa
“Memperkenalkan produk daerah tidak bisa hanya bergantung pada promosi semata. Ini harus diiringi dengan upaya yang terkuat distribusi dan memperbaiki infrastruktur logistik,” katanya dalam Forum Bisnis Daerah oleh Kadin Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Selain memperluas pasar, biaya logistik yang murah dan infrastruktur yang memadai pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomi bagi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Selama ini, Sarman mengatakan biaya logistik di daerah khususnya di Indonesia bagian Timur bisa mencapai 30 persen dari harga produk sehingga menjadi penghambat utama pelaku usaha lokal.
Bahkan Di Indonesia Timur, pengusaha sering harus menanggung biaya tambahan karena kurangnya volume perdagangan yang kembali ke wilayah tersebut sehingga perjalanan pulang menjadi kosong dan mahal.
BACA JUGA:Sejumlah Rumah Warga Terancam Ambruk Aktivitas Normalisasi Sungai Asam Makalam Jambi
BACA JUGA:Disebut Lebih Menular Varian Baru Covid-19 XEC
Kondisi ini mengakibatkan waktu pengiriman yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi yang secara langsung berdampak pada harga produk unggulan daerah di pasar.
Oleh sebab itu, Sarman menegaskan sarana dan prasarana perdagangan antarpulau perlu diperbaiki agar produk unggulan daerah memiliki pasar yang lebih luas dan semakin dikenal masyarakat.
“Ini bukan hanya untuk memastikan produk unggulan daerah dapat lebih dikenal tetapi juga untuk menjamin pasokan barang yang stabil di setiap wilayah,” katanya. (ANTARA)