Baru Mencapai 41,7 Persen Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri
capaian penggunaan produk dalam negeri baru mencapai 41,7% dari Rp 1.159 Triliun total nilai rencana belanja pengadaan yang diumumkan di SiRUP-ANTARA-
JAKARTA - Dilansir dari data Kementerian Perindustrian (Kemenperin ), pencapaian realisasi belanja produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa pemerintah terdeteksi terus bertambah secara signifikan, khususnya selama dua tahun terakhir.
Bahkan menurut keterangan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, nilai realisasi per-tahun belanja produk dalam negeri sudah mencapai lebih dari 100 persen atau melampaui target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA:Tujuh wakil Indonesia siap bertanding di 16 besar
BACA JUGA:CEO UFC pastikan Strickland jadi calon lawan Dricus
"Puji syukur kepada Allah SWT, target APBN dan APBD dari Bapak Presiden Joko Widodo sebesar Rp 400 Triliun untuk belanja produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri, sudah meningkat cukup signifikan," jelas Menperin Agus dalam keterangan resminya pada Selasa 8 Oktober 2024.
Melanjutkan, Menperin Agus menjelaskan bahwa Kementerian atau Lembaga dan Pemerintah Daerah telah membelanjakan Rp440,3 Triliun untuk belanja PDN, yang melampaui target belanja PDN minimal Rp400 Triliun sesuai amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2022.
Sedangkan pada tahun 2023, K/L dan Pemda telah membelanjakan Rp582,5 Triliun untuk PDN atau naik 32,3% dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, Pemerintah saat ini tengah berupaya menyamai capaian tersebut di tahun 2024. Sampai dengan 16 September 2024, K/L dan Pemda baru membelanjakan Rp 483 Triliun untuk PDN.
"Memang sudah melebihi target Perpres, namun capaian penggunaan produk dalam negeri baru mencapai 41,7% dari Rp 1.159 Triliun total nilai rencana belanja pengadaan yang diumumkan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP)," jelas Agus.
Untuk itu, Agus optimis bahwa nantinya sisa anggaran akan lebih banyak dioptimalkan untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang telah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Masih ada waktu untuk mengejar belanja pengadaan PDN untuk tahun ini. Saya yakin hasil tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya mengingat Pokja Timnas P3DN yang dibantu oleh Tim P3DN masing-masing instansi sudah saling bersinergi untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri," pungkasnya.
Selain itu, Menperin Agus juga menyebutkan bahwa keberhasilan peningkatan penggunaan produk dalam negeri ini adalah hal yang tidak terduga.
BACA JUGA:Selasa Depan Komisi-komisi Terbentuk
BACA JUGA:Gerimis Pansus
Terdapat sinergi dan kerja sama dari berbagai instansi yang kini telah menunjukkan komitmennya untuk mengawal penggunaan produk dalam negeri.