Masyarakat Dunia (WPRF) 2024 Kemenkomdigi Libatkan Partisipasi Publik
KOMDIGI: Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Komdigi Prabu Revolusi di sela Forum Hubungan Masyarakat Dunia (WPRF) 2024-ANTARA FOTO-
NUSADUA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melibatkan partisipasi publik termasuk figur yang memiliki pengaruh (influencer) untuk memperluas program pemerintah.
“Bagi kami pemerintah bukan tentang siapa yang melakukan apa. Ini adalah tentang bagaimana pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Tidak masalah apakah pemerintah atau swasta atau masyarakat yang melakukannya,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Komdigi Prabu Revolusi di sela Forum Hubungan Masyarakat Dunia (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (21/11).
Menurut dia, materi yang dibuat oleh para influencer tersebut jauh lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.
BACA JUGA: Wamendagri: Indonesia Harus Menyongsong E-Voting
BACA JUGA:Sudirman Apresiasi Nakes
“Jika kami mengunggah sebuah konten di media sosial, mungkin hanya sepuluh atau dua puluh orang yang menyukai konten tersebut. Tapi jika kami menggunakan influencer, kami bisa mendapatkan jutaan orang yang menyukai konten tersebut,” imbuh Prabu.
Mantan wartawan televisi swasta nasional itu mengungkapkan dalam komunikasi modern saat ini pemerintah tidak bisa mendekati masyarakat dengan metode formal.
Ia menambahkan pesan yang disampaikan oleh influencer dengan dikemas menarik, dapat mengundang perhatian masyarakat.
“Jadi kami perlu melunakkan pesan melalui influencer untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan kami, pemerintah, adalah mediator atau fasilitator untuk memastikan bahwa komunikasi semacam itu dapat terjadi,” katanya.
Prabu menambahkan minggu lalu Komdigi mengumpulkan influencer untuk membuat konten tentang pemberian makanan gratis kepada masyarakat dan pemerintah juga tengah menyosialisasikan kampanye anti-judi daring dengan menggunakan jasa figur yang memberi pengaruh itu.
“Yang perlu kami pastikan adalah pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan kami dapat melihat perubahan perilaku itu sendiri,” ucap Prabu.
WPRF dihadiri sekitar 1.400 peserta dari 22 negara termasuk Indonesia untuk bertemu di Nusa Dua, Bali, 19-22 November 2024.
Tahun ini tema yang diangkat yakni pengaruh yang memiliki tujuan untuk kebaikan bersama sebagai respons atas tantangan dan peluang dunia kehumasan global. (ANTARA)