Harga Telur di Bungo Naik Menjelang Nataru
Seorang pedagang telur di Pasar Atas Muara Bungo, menunjukkan jualannya yang mengalami kenaikan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). -Siti Halimah/Jambi Independent-
MUARABUNGO -Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga telur ayam di Pasar atas Muara Bungo, mengalami kenaikan signifikan.
Berdasarkan keterangan dari salah satu pedagang, Rendra , harga telur ayam yang sebelumnya berada di angka Rp 46.000 per karpet kini naik menjadi Rp 55.000 untuk ukuran terkecil. Sementara itu, ukuran besar dijual seharga Rp 60.000 per karpet.
BACA JUGA:Manfaat Jogging Tiap Hari, Bisa Bantu Tingkatkan Imunitas dan Turunkan Berat Badan
“Kenaikan ini sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Harga sebelumnya Rp 46.000, sekarang Rp 55.000, naik Rp 8.000 per karpet. Kemungkinan harga akan terus naik karena setiap barang masuk, harga modal kami bertambah,” jelas Rendra , Senin 23 Desember 2024.
Menurut Rendra , kenaikan harga telur ini disebabkan oleh peningkatan permintaan dari Jawa ke Padang, yang menjadi sumber pasokan utama telur ayam di Bungo. Hal ini mengurangi ketersediaan pasokan di daerah Padang, sehingga berdampak pada harga jual di Bungo.
“Memang dari Padang sudah naik karena permintaan dari Jawa ke Padang terus meningkat. Jadi pasokan agak berkurang di sana,” tambahnya.
Meski harga melonjak, aktivitas pembelian telur di Pasar Bungo disebut salsa masih terpantau normal karena telur merupakan kebutuhan pokok. Namun, ia mengakui bahwa banyak pembeli mengeluhkan harga yang semakin mahal.
BACA JUGA:Minta Antisipasi Lonjakan Kendaraan, Komisi III Desak Rekayasa Lalu Lintas Atasi Kemacetan
BACA JUGA:Fokus pada Kesiapan dan Keamanan, Panitia Natal 2024 Gereja Santa Teresia Jambi
“Masyarakat masih beli seperti biasa, ya karena ini kebutuhan pokok. Tapi banyak yang mengeluh karena harganya tinggi sekali. Apalagi harga ikan juga mahal, jadi banyak yang beralih ke telur,” ujarnya.
Sementara itu, suci, warga Kota Bungo mengaku kondisi ini menjadi perhatian masyarakat menjelang momen Nataru, mengingat kenaikan harga kebutuhan pokok seperti telur bisa berdampak pada daya beli masyarakat di tengah kebutuhan yang meningkat selama liburan. (mai/ira)