Api Belum Padam Saat Penertiban 53 Sumur Minyak Ilegal di Tahura Batanghari

Reporter: Finarman WP |

Editor: Finarman WP |

Senin , 20 Jan 2025 - 23:22

Sebanyak 53 sumur minyak ilegal yang beroperasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Jebak, Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, berhasil ditertibkan oleh pihak kepolisian, TNI, dan Satpol PP setempat. Penertiban ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat sekitar.

Wakapolres Batanghari, Kompol M. Ridha, mengungkapkan bahwa selama proses penertiban, sejumlah sumur minyak yang masih mengeluarkan api berhasil diamankan. "Api belum padam saat penertiban, namun barang bukti sudah diamankan," ujarnya, Minggu 19 Januari 2025.

Selain itu, petugas juga merobohkan beberapa pondok yang dijadikan base camp oleh pelaku penambangan ilegal, untuk mencegah agar kegiatan penambangan tidak kembali berlangsung di lokasi tersebut. Penertiban ini dilakukan demi keselamatan warga dan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan lebih lanjut.

Kompol Ridha juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi area sumur minyak ilegal yang telah ditutup, karena terdapat potensi bahaya gas beracun yang dapat mengancam keselamatan. Ia menegaskan agar pelaku penambangan ilegal segera menghentikan kegiatan mereka, karena selain merusak lingkungan, kegiatan ini juga berisiko menimbulkan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Penertiban sumur minyak ilegal ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kelestarian lingkungan hidup di kawasan Batanghari. Sebelumnya, peristiwa ledakan dari sumur minyak ilegal di kawasan Taman Hutan Raya Senami, Jebak, Muaro Tembesi, Batanghari pada Jumat malam (10/1) telah menewaskan tiga orang. Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut.

Kasubbid Penmas Polda Jambi, Kompol M. Amin Nasution, menyebutkan bahwa ledakan tersebut diduga terjadi akibat kebocoran dari sumur ilegal yang kemudian mengeluarkan api. "Kami terus menyelidiki kasus ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," jelasnya.

Dengan adanya penertiban ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana lebih lanjut dan memastikan terciptanya situasi yang aman dan kondusif di wilayah Batanghari. (*/ira)

api belum padam saat penertiban  53 sumur minyak ilegal  di tahura batanghari                             
sebanyak 53 sumur minyak ilegal yang beroperasi di kawasan taman hutan raya (tahura) jebak, muara tembesi, batanghari, jambi, berhasil ditertibkan oleh pihak kepolisian, tni, dan satpol pp setempat. penertiban ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat sekitar.
 
wakapolres batanghari, kompol m. ridha, mengungkapkan bahwa selama proses penertiban, sejumlah sumur minyak yang masih mengeluarkan api berhasil diamankan. "api belum padam saat penertiban, namun barang bukti sudah diamankan," ujarnya, minggu 19 januari 2025.
 
selain itu, petugas juga merobohkan beberapa pondok yang dijadikan base camp oleh pelaku penambangan ilegal, untuk mencegah agar kegiatan penambangan tidak kembali berlangsung di lokasi tersebut. penertiban ini dilakukan demi keselamatan warga dan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan lebih lanjut.
 
kompol ridha juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi area sumur minyak ilegal yang telah ditutup, karena terdapat potensi bahaya gas beracun yang dapat mengancam keselamatan. ia menegaskan agar pelaku penambangan ilegal segera menghentikan kegiatan mereka, karena selain merusak lingkungan, kegiatan ini juga berisiko menimbulkan bencana kebakaran hutan dan lahan.
 
penertiban sumur minyak ilegal ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kelestarian lingkungan hidup di kawasan batanghari. sebelumnya, peristiwa ledakan dari sumur minyak ilegal di kawasan taman hutan raya senami, jebak, muaro tembesi, batanghari pada jumat malam (10/1) telah menewaskan tiga orang. polisi saat ini masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut.
 
kasubbid penmas polda jambi, kompol m. amin nasution, menyebutkan bahwa ledakan tersebut diduga terjadi akibat kebocoran dari sumur ilegal yang kemudian mengeluarkan api. "kami terus menyelidiki kasus ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," jelasnya.
 
dengan adanya penertiban ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana lebih lanjut dan memastikan terciptanya situasi yang aman dan kondusif di wilayah batanghari. (*/ira)