Warga Aur Kenali Khawatir, Penimbunan Rawa oleh PT SAS

ALAT BERAT: Tampak aktivitas alat berat yang tengah melakukan aktivitas land clearing.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Polemik pembangunan stockpile batu bara yang dikelola PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), kembali mencuat dan menuai penolakan dari warga.

Kali ini, penolakan datang dari warga RT 03, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Mereka merasa terancam dengan rencana penimbunan rawa-rawa di sekitar permukiman mereka, untuk pembangunan akses jalan angkutan batu bara.

Dalam pesan yang beredar luas di media sosial dan grup percakapan WhatsApp, Ketua RT 03, Mahfuddin, menyampaikan kekhawatiran warga terhadap dampak lingkungan dari proyek tersebut.

“Informasi yang kami terima, rawa-rawa tersebut akan ditimbun untuk jalan angkutan batu bara," kata Mahfuddin.

BACA JUGA:Kadishub Kerinci Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan PJU

BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Jambi Tanggapi Konflik Lahan Kumpeh, Desak Penelusuran Mafia Tanah

"Kalau rawa ditimbun, dampaknya ke kami warga sangat mengkhawatirkan. Saat musim hujan, air langsung naik dan banjir, apalagi kalau rawa itu hilang, kami bisa tenggelam,” timpal Mahfuddin.

Aktivitas pembangunan disebut telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, dengan pembukaan jalan di kawasan tersebut, menuju ke arah kawasan rawa yang diduga akan dijadikan jalur transportasi batu bara.

Warga mengaku sudah menyampaikan penolakan mereka melalui berbagai saluran, termasuk ke pihak lurah, Ketua Forum RT, hingga lainnya. Namun, hingga kini belum ada respons resmi yang diterima warga.

Hasil rapat warga pada malam sebelumnya juga menghasilkan rencana aksi damai, yang akan digelar pada Minggu mendatang, dengan pemasangan spanduk penolakan terhadap proyek stockpile dan aktivitas penimbunan rawa.

“Ada satu alat berat yang sudah mulai bekerja di lokasi. Kami tidak tinggal diam, hari Minggu nanti rencananya kami akan pasang spanduk penolakan,” tegas Mahfuddin.

Dari sekitar 80 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di wilayah tersebut, mayoritas disebut menolak pembangunan stockpile tersebut, meskipun ada juga sebagian kecil warga yang bersikap netral atau belum bersuara.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT SAS maupun pemerintah daerah terkait protes warga tersebut.

Sementara, informasi yang didapat, Pemkot Jambi hingga saat ini belum mengeluarkan izin apapun untuk perusahaan tersebut. Di mana, izin Amdal PT tersebut dikeluarkan oleh Pemprov Jambi dan izin KKPR nya oleh Kementerian. (zen/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan