BPBD Imbau Warga Waspadai Pohon Tumbang

MUARABUNGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pohon tumbang, khususnya di saat angin kencang melanda wilayah kabupaten Bungo.

Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Zainadi, menyampaikan bahwa langkah pencegahan sangat penting dilakukan guna mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh pohon tumbang. Kejadian tersebut tidak hanya membahayakan keselamatan warga, tetapi juga dapat merusak fasilitas umum dan infrastruktur di sekitar lokasi kejadian.

“Batang pohon yang sudah lapuk meningkatkan risiko tumbang. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk melakukan pemangkasan berkala, memeriksa kondisi batang pohon, memilih jenis pohon yang sesuai dengan lokasi, serta merawatnya dengan baik,” jelas Zainadi, Rabu 3 Juli 2025.

BACA JUGA:Puluhan Formasi PPPK Tebo Tak Terisi, 15 Formasi Kesehatan 8 Formasi Pendidik

BACA JUGA:Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas karena Rudal Bersama Istri dan 5 Anaknya

Menurutnya, beberapa faktor utama yang menyebabkan pohon tumbang meliputi curah hujan tinggi yang membuat tanah menjadi lembek, terpaan angin kencang, beban daun yang terlalu rimbun, serta batang pohon yang keropos atau mengalami pelapukan.

Zainadi juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda pohon yang berpotensi tumbang, antara lain batang pohon yang keropos atau lapuk; Kemiringan batang melebihi 30 derajat; Munculnya jamur pada batang atau tanah di sekitarnya; Zona akar pohon yang terbatas atau rusak. 

“Jika warga menemukan pohon dengan ciri-ciri tersebut, segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti sebelum menimbulkan bahaya,” tegasnya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Bungo juga membuka jalur pengaduan dan mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kejadian pohon tumbang, terutama yang dapat menghambat aktivitas masyarakat atau mengancam keselamatan umum.

Dengan upaya pencegahan yang maksimal dan peran aktif masyarakat, BPBD berharap risiko pohon tumbang bisa ditekan semaksimal mungkin, sehingga keamanan dan kenyamanan lingkungan tetap terjaga.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Mari bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap aman dari potensi bahaya,” tutup Zainadi. (mai/ira)