100 Kasus HIV Baru di 2025

Ilustrasi HIV.-IST/ Jambi Independent-

JAMBI - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Jambi masih menjadi perhatian serius. Data terbaru menunjukkan bahwa penderita HIV paling banyak terjadi pada laki-laki, terutama yang tertular melalui hubungan seksual. 

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Najatul Hasanah menjelaskan, dari Januari-Juli 2025 tercatat sebanyak 100 kasus baru HIV, lebih sedikit dibandingkan tahun 2024 dengan 300 kasus HIV pada periode yang sama. 

Dari jumlah tersebut, mayoritas penderitanya adalah laki-laki, dengan faktor risiko terbesar berasal dari hubungan seksual, khususnya pada kelompok laki-laki seks dengan laki-laki (LSL).

“Faktor risiko paling banyak adalah hubungan seksual. Dari persentase yang tercatat, laki-laki menempati angka tertinggi dibanding perempuan,” jelasnya.

BACA JUGA: Saksi Minta KPK Proses Mantan Kadis PU, Kasus Suap Ketok Palu RABPD Provinsi Jambi

BACA JUGA:Tergugat (2)

Pemerintah terus berupaya memperluas layanan pengobatan HIV. Jika sebelumnya penderita harus berobat ke rumah sakit besar di Kota Jambi, kini layanan sudah tersedia hingga tingkat puskesmas.

“Sekarang obat HIV bisa didapatkan gratis, disediakan oleh pemerintah. Di rumah sakit ada, di puskesmas juga sudah tersedia. Kita sudah melatih lebih dari 100 fasilitas kesehatan untuk menangani pengobatan HIV,” ujarnya.

Dengan semakin dekatnya akses pengobatan, penderita HIV diharapkan tidak lagi menunda pengobatan karena alasan jarak maupun biaya. Obat antiretroviral (ARV) yang diberikan secara rutin terbukti dapat menekan jumlah virus, menjaga daya tahan tubuh, dan mencegah penularan ke orang lain. 

Meski layanan pengobatan semakin mudah, tantangan lain yang masih besar adalah stigma masyarakat. Tidak sedikit dari penderita HIV yang enggan mengambil obat langsung di fasilitas kesehatan karena khawatir diketahui lingkungan sekitarnya.

“Kadang ada yang merasa malu atau takut dihakimi. Padahal, kalau rutin minum obat, penderita HIV bisa tetap sehat dan anak-anak yang lahir dari orang tua HIV pun bisa negatif. Obat-obatan ini sangat efektif, bahkan tersedia gratis,” ujarnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif kepada penderita HIV. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya pencegahan dengan menjaga perilaku hidup sehat, setia pada satu pasangan, serta tidak melakukan hubungan seksual beresiko.

“HIV bukan hanya soal penyakit, tapi soal kepedulian. Semakin cepat diobati, semakin besar harapan untuk tetap sehat dan hidup normal,” ujarnya. (mg03/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan