Peserta Meninggal Dunia Saat Lomba Tarik Tambang, Warganet Soroti Panitia

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Jumat , 26 Sep 2025 - 12:30

Kemeriahan lomba tarik tambang yang digelar di Desa Batubelah Timur, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, mendadak berubah menjadi duka.--

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tenaga medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, M meninggal dunia akibat kelelahan.

Pihak keluarga, setelah musyawarah, menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Mereka juga menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan resmi keberatan atas tindakan tersebut.

“Karena pihak keluarga menolak autopsi, maka jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.

Rekaman di lokasi kejadian menyebar luas di TikTok dan menuai beragam komentar dari warganet. Netizen mempertanyakan tanggung jawab panitia atas insiden tersebut.

Beredar informasi bahwa panitia sempat meminta agar pertandingan dihentikan karena situasi dianggap tidak kondusif, namun permintaan tersebut ditolak oleh kapten tim yang bersikeras melanjutkan perlombaan.

Dugaan lain menyebutkan bahwa pihak keluarga korban sudah mengetahui kondisi M yang telah meninggal dunia, namun tidak diizinkan masuk ke area pertandingan dan diminta menunggu hingga acara selesai.

Panitia disebut telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf dan memberikan uang sebesar Rp1 juta sebagai bentuk itikad damai.

Namun, tindakan tersebut justru memicu kritik dari warganet.

"Nyawa seseorang dihargai Rp1 juta. Satu miliar pun nyawa nggak akan bisa digantikan. Usut tuntas, penjarakan baru adil," tulis akun @fay.fio dalam kolom komentar salah satu unggahan video kejadian tersebut.

peserta meninggal dunia saat lomba tarik tambang, warganet soroti panitia                            jambikoran.com – kemeriahan lomba tarik tambang yang digelar di desa batubelah timur, kecamatan dasuk, kabupaten sumenep, mendadak berubah menjadi duka.
seorang peserta berinisial m (40), warga desa gunung kembar, kecamatan manding, meninggal dunia saat mengikuti pertandingan tersebut pada selasa malam (24/9/2025).
peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 21.00 wib di lapangan bawang emas.
saat itu, m ikut bertanding bersama rekan-rekannya dan menempati posisi paling belakang, posisi yang kerap dianggap strategis karena menjadi penahan utama tarikan lawan.
baca juga:di jalan fokus, kuliah mulus, sinsen sasar kampus galakkan #cari_aman
baca juga:penutupan pkkmb 2025, unja pecahkan empat rekor muri 
namun, baru sekitar 15 menit pertandingan berlangsung, m tiba-tiba terlihat lemas dalam posisi duduk dan tertunduk.
ia melepaskan pegangan tali tambang sebelum akhirnya tak sadarkan diri. salah seorang rekan timnya segera menghampiri dan berusaha memberikan pertolongan.
m langsung dilarikan ke puskesmas dasuk oleh warga setempat. setiba di puskesmas, tim medis menyatakan bahwa pria berusia 40 tahun itu telah meninggal dunia.
jenazahnya kemudian dipulangkan ke rumah duka di dusun gunung kembar, desa gunung kembar, kecamatan manding.
baca juga:bupati batang hari hadiri panen raya dan percepatan tanam ip 2 di desa terusan
baca juga:tim putri xaverius juga tembus final gbc
kapolres sumenep, akbp rivanda, s.i.k., melalui kasihumas akp widiarti, s.h., menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada pihak keluarga.
ia juga menjelaskan bahwa kepolisian telah melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur.
berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tenaga medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. dugaan sementara, m meninggal dunia akibat kelelahan.
pihak keluarga, setelah musyawarah, menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah.
baca juga:tundukkan juara bertahan, sman 1 kota jambi ke final
baca juga:fraksi pkb dprd muaro jambi gelar dialog publik bersama forum kades dan bpd: aspirasi mengalir deras
mereka juga menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan resmi keberatan atas tindakan tersebut.
“karena pihak keluarga menolak autopsi, maka jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
rekaman di lokasi kejadian menyebar luas di tiktok dan menuai beragam komentar dari warganet. netizen mempertanyakan tanggung jawab panitia atas insiden tersebut.
beredar informasi bahwa panitia sempat meminta agar pertandingan dihentikan karena situasi dianggap tidak kondusif, namun permintaan tersebut ditolak oleh kapten tim yang bersikeras melanjutkan perlombaan.
baca juga:keracunan mbg tembus 4.711 kasus, presiden perintahkan bgn lakukan mitigasi
baca juga:dua warga bajubang ditemukan tewas
dugaan lain menyebutkan bahwa pihak keluarga korban sudah mengetahui kondisi m yang telah meninggal dunia, namun tidak diizinkan masuk ke area pertandingan dan diminta menunggu hingga acara selesai.
panitia disebut telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf dan memberikan uang sebesar rp1 juta sebagai bentuk itikad damai.
namun, tindakan tersebut justru memicu kritik dari warganet.
"nyawa seseorang dihargai rp1 juta. satu miliar pun nyawa nggak akan bisa digantikan. usut tuntas, penjarakan baru adil," tulis akun @fay.fio dalam kolom komentar salah satu unggahan video kejadian tersebut.
baca juga:walhi soroti lemahnya pengawasan tambang, dinas esdm dan inspektur tambang enggan berkomentar
baca juga:tak ada yang berizin resmi, penambangan emas di sungai batanghari 
hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga terkait penerimaan atau penolakan tawaran tersebut.
peristiwa ini memicu diskusi publik mengenai tanggung jawab penyelenggara acara dan pentingnya keselamatan dalam kegiatan masyarakat.
lomba tarik tambang yang seharusnya menjadi bagian dari perayaan dan kebersamaan warga desa, kini menyisakan duka mendalam.
peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan fisik dan pengawasan kesehatan dalam setiap kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik berat. (*)
baca juga:digitalisasi sekolah hingga daerah terpencil
baca juga:ratusan honorer ajukan perbaikan data pendidikan