Kematian Misterius Dedi Terungkap, Polda Temukan Luka Akibat Benda Tumpul

Keluarga korban, saat menunjukkan foto kondisi Dedi Putra yang tewas penuh tanda tanya.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI - Misteri penyebab kematian Dedi Putra (39), warga Desa Kasang Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, akhirnya mulai terungkap. 

Hasil ekshumasi (pembongkaran makam) yang dilakukan pada 7 Agustus 2025 memastikan bahwa korban meninggal dunia akibat penganiayaan berat, bukan karena kecelakaan seperti dugaan awal.

Temuan tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan forensik yang menyebut adanya luka akibat pukulan benda tumpul di bagian belakang kepala korban. 

Fakta ini diperkuat oleh keterangan keluarga yang sejak awal mencurigai adanya kejanggalan dalam kematian Dedi.

BACA JUGA:Maulana Tekankan Pentingnya Percepatan Belanja

BACA JUGA:Baru 629 Koperasi Kantongi NIK

“Kami sudah melihat langsung hasil ekshumasi di Polda. Ada luka di kepala yang jelas akibat benda tumpul. Jadi ini bukan kecelakaan seperti yang dulu sempat disampaikan oleh pihak Polsek Kumpeh Ulu,” ungkap Dewi, ibu korban, kepada wartawan.

Dewi juga menambahkan bahwa pihak Polda Jambi telah memastikan secara resmi bahwa korban tidak meninggal karena kecelakaan, membantah informasi awal yang sempat beredar.

“Kami saat itu berempat suami, adik ipar, dan adik saya hadir ketika pihak Polsek menyampaikan bahwa Dedi meninggal karena kecelakaan. Tapi sekarang Polda menyatakan itu bukan kecelakaan. Kami ingin keadilan,” ujarnya tegas.

Diberitakan sebelumnya, Dedi ditemukan tak bernyawa di kamarnya pada Senin, 19 Mei 2025. Ia pertama kali ditemukan oleh kakaknya, Desy, dalam posisi telentang, dengan kondisi fisik mencurigakan, mata lebam, pundak membiru, serta luka di bagian belakang kepala.

“Waktu subuh, ibu melihat matanya lebam. Tapi karena masih terdengar suara ngorok, ibu pikir Dedi masih tidur. Pagi harinya saya ditelepon dan langsung periksa, ternyata sudah tidak bernyawa,” ujar Desy.

Korban sempat dibawa ke RS DKT Jambi, namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa Dedi telah meninggal dunia.

Sejak itu, keluarga mengajukan permintaan visum, namun menemui banyak kejanggalan, termasuk kesalahan alamat dalam dokumen visum serta ketidaksesuaian prosedur pengambilan hasil visum oleh penyidik.

Kecurigaan keluarga makin menguat setelah mereka menemukan rekaman CCTV dari gang rumah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan