Fenomena Gifted Kid Burnout: Ketika Anak Berbakat Merasa Lelah Secara Mental

ilustrasi --

Beberapa faktor turut berperan dalam memicu kelelahan tersebut. Di antaranya adalah tingginya tuntutan akademis, tekanan dari orang tua atau guru, hingga rasa takut mengecewakan lingkungan.

Anak berbakat sering kali mudah mencapai prestasi di usia muda, namun ketika beban akademis meningkat, mereka mulai kewalahan. Tekanan dari luar yang menuntut hasil sempurna juga memperparah kondisi tersebut.

BACA JUGA:Uang Suap Mengalir dari Direktur RSUD

BACA JUGA:Meritokrasi Ponorogo

Dampak burnout pada anak berbakat bisa berbeda-beda tergantung karakter dan situasi masing-masing.

Dalam banyak kasus, kondisi ini terlihat mirip dengan kelelahan pada orang dewasa mulai dari rasa letih berkepanjangan, menurunnya semangat belajar, hingga masalah kesehatan seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau nyeri perut tanpa sebab medis.

Secara emosional, anak bisa menjadi tertutup, kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai, bahkan menarik diri dari pergaulan.

Untuk mencegah kondisi ini, para ahli menyarankan agar orang tua lebih peka terhadap keseimbangan antara prestasi dan kesehatan mental anak.

BACA JUGA:Diculik di Makassar, Ditemukan di Merangin, Bilqis Dijual ke Kelompok SAD Seharga Rp 80 Juta

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Dorong Sinergi dan Kolaborasi Untuk Wujudkan Kerinci Maju dan Sejahtera

Tekanan untuk menjadi sempurna sebaiknya dikurangi. Anak perlu diajarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, serta diberi ruang untuk menekuni minat di luar bidang akademis, seperti hobi atau kegiatan ekstrakurikuler.

Selain itu, anak juga perlu diajarkan untuk beristirahat, tidak dibandingkan dengan saudara atau teman sebaya, dan tidak menjadikan nilai akademis sebagai tolok ukur kasih sayang orang tua.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda kelelahan, penting bagi orang tua untuk berdiskusi dengan guru, konselor sekolah, atau terapis anak agar mendapat dukungan yang tepat.

Fenomena gifted kid burnout menjadi pengingat bahwa kecerdasan tidak selalu identik dengan kebahagiaan.

BACA JUGA:Kepala OPD Harus Bisa Jemput Dana Pusat, Dewan : Maksimal Bekerja

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan