Balita Sering Memukul atau Menggigit? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
ilustrasi--
JAMBIKORAN.COM - Melihat anak tiba-tiba menggigit atau memukul orang lain tentu membuat orang tua merasa khawatir. Namun, perilaku ini sebenarnya masih tergolong wajar pada usia balita.
Di masa tumbuh kembangnya, anak belum sepenuhnya mampu mengekspresikan emosi dengan kata-kata.
Karena itu, mereka sering menggunakan cara fisik, seperti menggigit atau memukul, untuk menunjukkan rasa kesal. Fase ini merupakan bagian dari proses belajar anak dalam mengenali emosinya.
Seiring waktu, kebiasaan tersebut akan berkurang dengan bimbingan yang tepat.
BACA JUGA:Cara Meluruskan Rambut Secara Alami Tanpa Catokan, Aman dan Efektif
“Saya menyebut masa balita sebagai ‘tahap memukul’ perkembangan karena perilaku ini umum terjadi pada anak usia 1 hingga 2 tahun,” ujar psikolog klinis di Richmond, Virginia, sekaligus mantan ketua National Parenting Education Network, Deborah Glasser, Ph.D., dikutip dari Parents.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua ketika anak mulai suka menggigit atau memukul? Berikut beberapa cara mengatasinya seperti dilansir dari Parents:
1. Segera atasi masalah tersebut
Ketika anak mulai menggigit atau memukul, orang tua perlu segera menanganinya. Jangan biarkan perilaku itu terus berlarut karena anak bisa menganggapnya sebagai hal yang wajar.
BACA JUGA:Kejati Jambi Tahan 4 Tersangka Korupsi DAK SMK Rp21,8 Miliar, Siapa Saja Mereka?
BACA JUGA:Bupati Dedy Putra Lantik Mahmud Sebagai Rio Baru Tegaskan Amanah dan Integritas Pemimpin Desa
Turunlah ke level anak, tatap matanya, lalu katakan dengan suara tenang dan tegas, “tidak apa-apa untuk marah atau kesal, tapi tidak boleh memukul dan mengigit ya.”
Dengan cara ini, anak belajar bahwa merasa marah atau kesal itu wajar, tetapi tidak boleh dilampiaskan lewat tindakan kasar. Hindari penjelasan yang terlalu panjang karena anak belum mampu memahami kalimat rumit.