Kesenjangan Digital Bikin Gaya Parenting Ibu Milenial Berbeda, Apa Penyebabnya?
Kesenjangan Digital Bikin Gaya Parenting Ibu Milenial Berbeda, Apa Penyebabnya?--
JAMBIKORAN.COM - Media sosial kini tak hanya menjadi ruang berbagi momen keluarga, tetapi juga membentuk cara para ibu milenial menjalani pengasuhan.
Di tengah derasnya arus informasi digital, muncul jurang lebar antara ibu-ibu dari kalangan ekonomi atas dan mereka yang hidup di pedesaan dengan akses internet terbatas.
Bagi ibu milenial di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, media sosial telah menjadi rujukan utama dalam pengasuhan anak.
Di platform seperti Instagram, banyak bermunculan konsep “parenting ideal” yang menampilkan kehidupan keluarga serba harmonis, anak-anak ceria, serta lingkungan yang tertata indah.
Namun, di balik tampilan estetis tersebut, tersimpan tekanan tersendiri bagi para ibu yang berusaha memenuhi standar kesempurnaan itu.
Hasil penelitian Bauer (2023) menyebutkan bahwa glorifikasi parenting ideal dapat menimbulkan kecemasan dan menurunkan kepercayaan diri para ibu karena merasa tidak mampu mencapai ekspektasi yang terlalu tinggi.
Fenomena ini membuat media sosial seolah menjadi “panggung kesempurnaan.” Banyak ibu milenial merasa perlu menampilkan citra pengasuhan yang ideal, meski di balik layar mereka menghadapi berbagai tantangan emosional dan sosial.
Meski ada sisi positif berupa motivasi untuk menjadi lebih baik, tekanan berlebih ini justru menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.
BACA JUGA:Cara Memilih Sampo yang Tepat Sesuai Jenis Rambut agar Tetap Sehat dan Kuat
BACA JUGA:Cara Meluruskan Rambut Secara Alami Tanpa Catokan, Aman dan Efektif
Sementara itu, ibu-ibu dari kelompok ekonomi bawah, terutama di wilayah pedesaan, menghadapi situasi berbeda.
Keterbatasan akses internet dan rendahnya literasi digital membuat mereka lebih mengandalkan nasihat keluarga atau tetangga dalam mengasuh anak.