HNW: Santri Harus Persiapkan Diri

Muhammad Hidayat Nur Wahid -Ist/Jambi Independent -Jambi Independent j

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhammad Hidayat Nur Wahid mengatakan para santri yang menimba ilmu di pesantren harus mempersiapka diri untuk menyambut era Indonesia Emas 2045.

Hal itu dikatakan HNW saat berbicara di Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara bertajuk “Mengokohkan Peran Dakwah Pesantren melalui Penguatan Organisasi dan Program, Menjemput Indonesia Emas 2045”, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).

"Santri masa kini harus ikut mempersiapkan masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan,” kata HNW seperti dikutip dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut HNW, sedari dulu banyak santri yang sudah terlibat dalam upaya memajukan bangsa, terutama di masa-masa kolonial menuju kemerdekaan.

BACA JUGA:Anggota DPR: Polri Harus Tetap di Bawah Presiden

BACA JUGA:Roy Suryo Sebut Rezim Sebelumnya Bengis

Peran-peran penting para lulusan pesantren itu, lanjut HNW, menjadi catatan sejarah bangsa yang menegaskan besarnya peranan pesantren di masa pembentukan negara ini.

"Sejak masa perumusan BPUPKI, tokoh-tokoh dari NU, Muhammadiyah, dan PUI, bahkan yang dari partai partai Islam seperti Syarekat Islam, Penyadar, Partai Islam Indonesia, Masyumi, semua para kiai dan santri yang berakar dari pesantren, dan mereka masing - masing telah berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahanakn kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Catatan sejarah tersebut, menurut HNW, dapat diteruskan dengan menciptakan sistem pendidikan yang baik di lingkungan pesantren demi menciptakan santri-santri berkualitas.

Di forum tersebut, dia juga menyoroti kebijakan Kementerian Agama soal Kurikulum Pesantren Ramah Anak yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas kekerasan. Namun demikian, HNW menegaskan lingkungan yang ramah bukan berarti tanpa kedisiplinan.

“Pesantren justru unggul karena disiplin dan pembinaan akhlak melalui keteladanan para kiai dan ustaz,” ujarnya.

Dia berharap sistem kurikulum tersebut dapat mendorong lahirnya santri-santri masa depan yang layak menjadi penerus bangsa.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan