Luas Panen Bertambah, Produksi Menurun
Faktor Elnino dan Serangan Hama--
JAMBI – Jumlah produksi padi di Provinsi Jambi tahun 2023 ini, diperkirakan menurun dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. Nofriansyah, Statistik Ahli Madya di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Rabu (1/11) mengatakan, produksi padi di Provinsi Jambi pada 2022 lalu sebanyak 277.740 ton.
Sementara prediksi produksi pada pada 2023 hingga akhir Desember nanti berkisar di angka 274.560 ton. “Terjadi penurunan sebanyak 3.190 ton atau setara dengan 1,15 persen,” katanya.
Dia mengatakan, penurunan ini disebabkan karena faktor cuaca yang mempengaruhi produksi padi. Dimana, musim kemarau panjang dan efek fenomena Elnino, cukup mengurangi total produksi.
Sementara untuk produksi beras, pada 2022 sebanyak 160.670 ton. Diprediksi pada 2023 ini menurun pada angka 158.820 ton, atau berkurang sebanyak 1.840 ton yang setara dengan 1,15 persen.
BACA JUGA:Asupan Gizi untuk Pertumbuhan dan Kesehatan
Hal ini berbanding terbalik dengan luas panen di kalangan petani. Nofriansyah mengatakan, terjadi peningkatan luas panen dari tahun 2022 ke tahun 2023.
Dimana tahun 2022 lalu, luas panen seluas 60.540 hektar, sementara di tahun 2023 diprediksi hingga akhir Desember seluas 61.380 hektar. “Meningkat 840 hektar atau naik 1,39 persen,” katanya.
Luas lahan panen bertambah, bukan berarti produksi padi atau beras juga bertambah. Nofriansyah mengatakan, faktor Elnino menjadi penyebabnya. Selain itu, serangan hama juga mempengaruhi pengurangan jumlah produksi.
Ditanyakan apakah jumlah produksi padi ini bisa mengcover seluruh kebutuhan masyarakat Provinsi Jambi, Nofriansyah mengatakan tidak mencukupi. Provinsi Jambi masih mengandalkan padi yang diimpor dari daerah lain.
BACA JUGA:Kebaikan Minyak Ikan bagi Kesehatan Anak
“Kita masih defisit, masih butuh impor dari daerah lain. Setidaknya jumlah defisit padi atau beras di Provinsi Jambi sekitar 164,27 ton. Jadi, impor dari luar itu memang sangat membantu. Kalau untuk angka kebutuhan beras di Provinsi Jambi rata-rata dalam setahun, nanti akan kami lengkapi data lebih detilnya,” tandasnya. (enn/ira)