Wali Kota Jambi Siapkan Sanksi, Banyak ASN Tak Hadir Upacara
UPACARA: Wali Kota Jambi, Maulana dibuat geram oleh bawahannya lantaran tak hadir apel peringatan HUT Korpri.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT-
JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) KORPRI Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Kantor Wali Kota Jambi, Senin (1/12).
Upacara turut dihadiri Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, serta disertai penyerahan penghargaan kepada sejumlah unsur, mulai dari Ketua RT, ASN teladan, hingga pelaku usaha.
Namun, dalam amanatnya, Wali Kota Maulana menyampaikan kekecewaannya atas minimnya kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun PPPK, pada kegiatan tersebut.
“Saya lihat banyak yang memakai seragam KORPRI tetapi tidak mengikuti upacara. Absennya sebelum jam 12 harus sudah di meja saya,” tegasnya.
Maulana menegaskan bahwa ASN yang tidak hadir akan dikenakan sanksi pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dengan rincian, ASN/PNS tidak hadir: TPP dipotong 7 persen, Pejabat struktural TPP dipotong 10 persen dan PPPK dikenakan Surat Peringatan (SP) 1 dan penundaan penandatanganan kontrak.
Wali Kota memberi perhatian khusus kepada PPPK, mengingat jumlah besar pegawai yang baru diangkat.
“Saya sudah melantik 5.600 PPPK dari tenaga honor. Kalau tidak memberikan pelayanan terbaik, kontraknya tidak saya perpanjang,” ujarnya.
Ia juga memerintahkan seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di setiap OPD untuk segera melaporkan data kehadiran ASN.
“Absensi paling lambat jam 12.00 hari ini harus sudah masuk. Jika tidak, TPP pejabat tersebut saya potong 20 persen,” tegasnya.
Sanksi serupa juga dikenakan bagi pejabat yang tidak menghadiri upacara.
Maulana menekankan bahwa Pemkot Jambi tidak memberlakukan pemotongan TPP secara massal seperti di sejumlah daerah lain. Meski demikian, ia menuntut kedisiplinan dan kinerja optimal dari seluruh ASN.
“Banyak daerah lain memotong TPP hingga 50 persen karena efisiensi anggaran. Tapi saya tidak lakukan itu, saya perjuangkan bersama DPRD. Namun kalau kinerjanya buruk, lebih baik dipotong dan dialihkan untuk pembangunan yang lebih bermanfaat,” katanya.
Menurut Maulana, total ASN di Kota Jambi kini mencapai lebih dari 10.000 orang. Ia menilai, jika setiap ASN memberikan minimal satu layanan baik setiap hari, maka dampaknya sangat besar bagi masyarakat.
“Minimal satu pelayanan yang baik. Jika ada 10.000 ASN, berarti 10.000 masalah selesai setiap hari,” pungkasnya.