Kenaikan Jumlah Penumpang Hanya 0,66 Persen
Warga Jambi sedang menunggu kedatangan keluarga dan kerabat di pintu Kedatangan Bandara Sultan Thaha Jambi beberapa waktu lalu.-ist/jambi independent-
JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, memastikan kesiapan layanan transportasi udara maupun penyeberangan selama momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perhubungan Laut, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Udara Dishub Provinsi Jambi, Bambang Budiharjo, usai memantau data pergerakan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Bambang menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak Bandara Sultan Thaha Jambi, peningkatan jumlah penumpang pada akhir tahun ini tidak mengalami lonjakan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ia menyebut kenaikan tersebut justru terbilang sangat kecil, bahkan tidak sampai satu persen.
“Kalau masalah kesiapan di bandara itu kan relatif, karena memang SOP-nya sudah jelas. Kalau untuk di Jambi ini saya dapat info dari Sultan Thaha, kalau dibanding tahun lalu untuk kenaikan penumpang itu relatif kecil, di bawah satu persen atau sekitar 0,66 persen,” ujar Bambang, Senin (1/12).
Menurutnya, tingginya tingkat keterisian pesawat atau load factor lebih dipengaruhi oleh ketersediaan armada yang terbatas.
Beberapa rute utama bahkan sudah menunjukkan angka keterisian maksimal, terutama penerbangan menuju Kerinci yang hampir selalu penuh meski di luar hari-hari besar.
“Dari ketersediaan pesawat juga tidak terlalu banyak, karena load factor rata-rata paling tinggi itu 100 persen malah tujuan Kerinci, di luar hari besar pun ke Kerinci tetap 100 persen. Lalu load factor ke Jogja 82 persen, dan ke Cengkareng juga sama 82 persen,” jelasnya.
Meski demikian, Bambang memastikan bahwa walaupun nantinya terjadi kenaikan sekitar satu persen lagi, kondisi tersebut masih dapat dilayani oleh armada pesawat yang tersedia saat ini.
“Nah, dengan kenaikan satu persen pun masih bisa dilayani dengan armada yang ada,” tegasnya.
Bambang juga memprediksi bahwa lonjakan penumpang terbesar akan terjadi menjelang Hari Raya Natal dan setelah Tahun Baru.
Ia menyebutkan, puncak arus keberangkatan diperkirakan terjadi pada Minggu, 21 Desember 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 4.413 orang.
Sementara itu, puncak arus balik atau pasca-Nataru diprediksi jatuh pada Minggu, 4 Januari 2026 dengan total penumpang sekitar 4.145 orang.
“Untuk prediksi ini, untuk tahun ini juga mungkin tidak terlalu jauh dari sebelumnya, permasalahannya sekarang ini juga ada penarikan Airbus untuk pesawat tipe A320, banyak yang ditarik oleh Airbus,” ungkap Bambang.