Tanpa Awak
--
Permintaan itu dipenuhi. Kaharuddin bisa mempraktikkan hasil risetnya secara menyeluruh. "Sejak dari A sampai Z," katanya. Hasilnya: pembuatan kapal lebih hemat 14 persen.
Hemat 14 persen adalah angka yang sangat besar di pembuatan kapal. Itu lompatan dalam efisiensi. Perusahaan galangan di sana sangat merasakannya.
Keluarga besar Kaharuddin sendiri adalah pelaut. Khas orang Makassar. Paman-pamannya kapten kapal. Hanya ayahnya yang marinir --terakhir berpangkat pembantu letnan satu.
Saat masih SD Kaharuddin dapat PR untuk menulis cita-cita masa depan. "Ingin bisa membuat kapal atau pesawat terbang," kenangnya. Motifnya? "Agar kalau orang tuanya akan pulang ke Makassar bisa naik kapal bikinannya".
Ibunya memang Surabaya –tempat sang ayah bertugas pertama sebagai Marinir. Belum sampai tamat SD ayahnya pindah tugas ke Makassar. Kaharuddin pun menamatkan SD, SMP, dan SMA di Makassar: SMAN 2.
Ketika masuk prodi perkapalan di Universitas Hasanuddin, Kaharudin hanya kuliah tiga bulan. Itu karena ia marah tidak diijinkan masuk lab perkapalan. Larangan itu sendiri sebagai hukuman karena ia menentang ikut Ospek penerimaan mahasiswa baru.
Ia pun merantau ke Jakarta. Ia ikut tes masuk ITB: jurusan penerbangan. Diterima. Ia juga ikut test beasiswa Habibie. Juga lulus.
Maka setelah tiga bulan kuliah di ITB Kaharuddin berangkat ke Jepang. Satu tahun tinggal di Tokyo dulu, khusus untuk belajar bahasa Jepang.
Sambil kuliah Kaharuddin belajar sendiri di bidang neuro network. Juga belajar genetic algorithms. Maka ketika mendalami naval architects ia menggabungkannya dengan genetic algorithms dan neural network. Itulah cikal bakal artificial intelligence di kemudian hari.
Akhirnya Kaharuddin memang menggabungkan desain kapal dengan artificial intelligence --setelah AI kian berkembang di Jepang.
Pulang dari Jepang, Kaharuddin membuat perusahaan desain kapal di Indonesia. Lalu mengajukan usulan membuat kapal selam tanpa awak ke Kementerian Pertahanan. Tapi usulan itu mentok. Berhenti hanya sampai di tingkat dirjen.
Setelah Prabowo Subianto menjabat menteri pertahanan, Kaharuddin mengajukan lagi: konsep Pagar Nusantara. Ia diterima langsung Prabowo. Itulah kali pertama Kaharuddin bertemu Prabowo. Ia ajukan gagasan kapal selam tanpa awak itu. Prabowo sangat tertarik. Pertemuan yang rencana setengah jam menjadi 4,5 jam.
Prabowo lantas merayunya untuk menjabat dirut PT PAL. Agar konsep Pagar Nusantara bisa terlaksana.
Kini PT PAL sangat sibuk. Pekerjaannya sangat banyak. Status kredit macetnya yang call 4, kini sudah call 1.
Maka ke depan PT PAL akan kian sibuk. Inilah kebangkitan PT PAL dari keterpurukannya selama puluhan tahun. Apalagi pesanan dari luar negeri juga mengalir deras.