ESDM Minta Sumur ``idle`` Digenjot Produksi Minyak
--
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemanfaatan sumur-sumur yang idle (menganggur) menjadi salah satu upaya dalam menggenjot produksi minyak di 2024.
"Di tahun 2024, kami memiliki beberapa upaya-upaya untuk bisa paling tidak menahan tetapi juga kami upayakan untuk meningkat. Jadi, program yang akan kami lakukan adalah pemanfaatan dari sumur-sumur yang idle yang selama ini tidak diupayakan lagi tetapi masih memiliki potensi," kata Arifin saat konferensi pers "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024" di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.
BACA JUGA:Waspada Banjir Susulan, Belasan Sekolah di Tebo Terdampak
BACA JUGA:Dewas KPK Sebut Jumlah Uang Terakait Kasus Dugaan Pungli di Rutan Hingga Rp 6,148 Miliar
"Ini kami sudah minta bahwa dalam kuartal-I tahun 2024 ini program-program untuk memberdayakan itu sudah ada dan tinggal di-launching," lanjut Arifin.
Upaya selanjutnya, kata dia, melakukan optimasi dengan menggunakan metode waterflood chemical.
"Kami dorong dan tentu saja untuk mengupayakan ini kami harus juga memikirkan policy atau kebijakan-kebijakan baru yang akan kami terapkan," ujarnya.
Diketahui, realisasi lifting minyak bumi di 2023 sebesar 605,5 million barrels of oil per day (mbopd) atau turun dari target sebesar 660 mbopd.
"Memang tren penurunan ini disebabkan kita belum memiliki sumber-sumber sumur baru yang bisa memberikan tambahan produksi baru dari pada minyak mentah kita," ungkap Arifin.
Sementara untuk gas bumi, capaian pada 2023 sebesar 960 million barrels of oil equivalent per day (mboepd), juga turun dari target sebesar 1.100 mboepd.
"Di sektor gas, ini tren penurunan juga terjadi tetapi kami sudah mulai dengan beroperasinya (proyek) Tangguh 3, kami sudah bisa mengangkat," kata Arifin.
Selain itu, ia mengatakan penemuan sumber-sumber gas besar di 2023 dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Wilayah Kerja (WK) North Ganal di laut Kalimantan Timur dan dari sumur eksplorasi Layaran-1 yang berlokasi di lepas pantai Sumatera bagian utara dapat mendukung target lifting gas di 2024 sebesar 1.033 mboepd.
Diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mempercepat proses produksi pasca penemuan dua sumber gas besar tersebut.
Percepatan proses produksi dilakukan agar temuan tersebut dapat segera dioptimalkan.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di WK South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF.
Temuan gas jumbo itu berasal dari umur eksplorasi Layaran-1. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. WK South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.