Lebih dari 50% Warga AS Tidak Setuju dengan Aksi Militer Israel di Gaza
Ribuan warga memperingati 100 hari aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.-Dimas-antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Aksi militer Israel di Gaza tidak disetujui oleh lebih dari 50 persen warga Amerika Serikat.
Ini menjadi sebuah perubahan besar dari November lalu ketika setengah warga AS menyetujuinya.
Pernyataan tidak setuju tersebut didapat melalui survei Gallup yang baru pada Rabu.
“Sebanyak 55 persen saat ini tidak menyetujui tindakan Israel, sementara 36 persen menyetujuinya,” ungkap jajak pendapat tersebut.
Hal ini kontras dengan survei pada November lalu ketika 45 persen warga AS tidak menyetujui perilaku Israel dan 50 persen warga AS menyetujuinya.
BACA JUGA:Bawaslu: Penanganan Pidana Pemilu Perlu Dievaluasi
BACA JUGA:Diisi dengan Kegiatan Spiritualitas, Kegiatan di SDN 02/IV Pasar Jambi Selama Bulan Suci Ramadan
Survei terbaru itu juga mengemukakan bahwa hampir tiga perempat orang mengatakan bahwa mereka mengikuti berita dari Gaza dengan cermat, dan sepertiganya mengamati situasi tersebut “dengan sangat cermat.”
“Ketidaksetujuan terhadap tindakan militer Israel itu selaras hasilnya, terlepas dari seberapa besar perhatian Amerika terhadap konflik tersebut," papar survei tersebut.
"Namun, mereka yang kurang memberikan perhatian lebih besar kemungkinannya untuk tidak mempunyai pendapat mengenai masalah ini dibandingkan rekan-rekan mereka, sehingga menghasilkan tingkat persetujuan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang memberikan perhatian lebih besar. perhatian,” lanjut jajak pendapat tersebut.
Ketiga kelompok pemilih utama juga menjadi kurang menunjukkan dukungannya terhadap tindakan Israel.
BACA JUGA:Fraksi PKS: Israel Harus Patuhi Resolusi Gencatan Senjata DK PBB
BACA JUGA:Langkah Bersejarah, Indonesia Ambil Kendali atas Pengaturan Udara Kepri dan Natuna dari Singapura!
Pemilih Partai Republik terus menyatakan dukungan paling signifikan, tetapi bahkan dukungan mereka turun dari 71 persen di bulan November menjadi 64 persen saat ini.