BSKDN Imbau Daerah Berinovasi Tanpa Ciptakan Aplikasi Baru

Yusharto Huntoyungo-ANTARA-Jambi Independent

JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk berinovasi tanpa menciptakan aplikasi baru.

Hal itu disampaikannya saat sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN, Jakarta, Kamis (13 Juni 2024).

"Di Indonesia, saat ini memiliki 27.000 aplikasi yang tersebar di seluruh kementerian/lembaga dan instansi. Apabila masyarakat Indonesia diharuskan mengunduh satu per satu aplikasi tersebut, kapasitas RAM (random-access memory) dan memori handphone kebanyakan masyarakat kita tidak akan mampu menginstal seluruhnya," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, banyaknya aplikasi yang ada disebabkan prinsip yang keliru dalam berinovasi, yakni satu inovasi satu aplikasi. Prinsip tersebut perlu diluruskan sehingga ke depan daerah dapat menciptakan inovasi yang lebih efektif tanpa perlu aplikasi baru.

BACA JUGA:Gelar Salat Ied di Balaikota, Pj Wali Kota Jambi Ajak Masyarakat Maknai Hari Raya Idul Adha Tahun 2024

BACA JUGA:Tirta Mayang Serahkan 22 Sapi Kurban Tahun 2024, Ini Penjelasan Dirut Tirta Mayang

Yusharto mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki era digital government yang ditandai dengan lahirnya GovTech. Aplikasi ini diarahkan untuk mendukung keterpaduan dan keselarasan layanan publik agar lebih mudah diakses masyarakat.

Di lain sisi, sejumlah daerah juga telah mengembangka super-platform atau portal layanan publik yang terintegrasi, misalnya di Jakarta terdapat Jakarta Kini (JAKI), Sapa Warga di Jawa Barat, Jogja Smart Service (JSS) di Yogyakarta, Layanan Tangerang Live di Kota Tangerang, Tahu Sumedang di Sumedang, dan Bantul Pedia di Bantul.

"Ini menandakan pemda sudah mulai berkomitmen mengurangi jumlah aplikasi dengan menurunkan egosektoral antarperangkat daerah dan lebih mengedepankan prinsip efisiensi pelayanan yang terintegrasi," jelasnya.

Selain itu, seiring dengan tren pelaporan inovasi daerah yang makin meningkat, Yusharto berharap daerah dapat terus memastikan keberlanjutan inovasi yang sudah ada dengan menerapkan metode replikasi.

BACA JUGA:Simak! Resep Rendang Sapi Empuk untuk Idul Adha,Dijamin Pasti Enak

BACA JUGA:Simak! Ini Dia Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Watch FE (Fan Edition)

"Upaya replikasi tidak hanya akan meningkatkan pelaporan inovasi, tetapi juga dapat memperkuat ekosistem inovasi di daerah," ujarnya.

Untuk menghadirkan inovasi yang tepat, dia memandang perlu Pemerintah berinisiatif untuk memetakan dan menggali khazanah dan memanfaatkan potensi-potensi yang belum maksimal. (ANTARA)

Tag
Share