Capai 500 Orang Tiap Bulan Kunjungan ke Museum Menara Gentala Arasy
POTRET: Potret kondisi bagian dalam Museum Gentala Arasy. Sementara foto lainnya, merupakan Monumen Gentala Arasy yang menjadi salah satu ikon Kota Jambi.-Slamet Dwi Putra Arianto-Jambi Indepedent
JAMBI - Museum Menara Gentala Arasy, di kawasan Kota Jambi Seberang, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, merupakan monumen yang mengabadikan sejarah Islam dan kebudayaan Melayu di Kota Jambi.
Perjalanan sejarahnya dimulai, bersama dengan peresmian Jembatan Gentala Arasy, pada 28 Maret 2015, yang menjadi simbol integrasi modernitas, dengan warisan budaya yang kaya.
Museum Menara Gentala Arasy bukan sekadar tempat untuk menampilkan artefak-artejak bersejarah. Tetapi juga, sebuah penjaga sejarah yang menggambarkan perkembangan Islam yang kuat di wilayah Jambi.
Koleksi-koleksi yang tersimpan di dalamnya seperti mushaf Al-Quran, Kitab, koin, syal, perlengkapan pakaian, dan pigura tokoh islam yang mana mencakup berbagai bukti sejarah yang memperkaya pemahaman, tentang bagaimana Islam telah membentuk identitas budaya dan sosial masyarakat setempat selama berabad-abad.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Hal yang Wajib Diperhatikan saat Mempunyai Anak Kedua, Yuk Simak
BACA JUGA:Simak! 8 Sayuran Penurun Gula Darah, Apa Saja?
Wisatawan yang tertarik mengunjungi museum ini dapat melanjutkan perjalanan dari jembatan gentala arasy dengan berjalan kaki menuju lokasi museum. Jembatan Gentala Arasy sendiri menjadi landmark penting di Jambi.
Yusmizar khaidir, salah seorang satker museum Gentala Arasy mengatakan bahwa, museum Gentala Arasy banyak dikunjungi oleh mahasiswa dari kampus yang ada di Jambi.
“Termasuk, anak-anak sekolah untuk belajar sejarah, dan juga turis dalam negeri maupun luar negeri,” kata dia, kemarin.
“untuk pengunjung terkadang ada anak sekolah dari kampus uin, unja dan juga anak sekolah, mereka datang berombongan untuk belajar”. Ujarnya
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa, rata-rata pengunjung Museum Gentala Arasy berkisar pada 200-500 orang dalam satu bulan.
BACA JUGA:Mantan Sekjen Kementan RI Jadi Saksi Mahkota di Sidang SYL dan Anak Buahnya
BACA JUGA:Selamat! Nikita Willy Umumkan Kehamilan Kedua
“Kalau untuk pengunjung dalam sebulan bisa berkisar antara 200-500 orang, yang mana kebanyakan itu dari mahasiswa, untuk belajar yang mana jurusannya sejarah dan juga kemarin ada ibu-ibu dari komunitas yang mampir ke sini,” ujarnya.