Komitmen Ciptakan Keamanan dan Keselamatan Transportasi Darat
Jajaran pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar diskusi panel di sela Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat di Jakarta.-ANTARA-Jambi Independent
JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan penyelenggaraan transportasi darat.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh dalam diskusi panel Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat di Jakarta, Kamis mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan dengan mendorong penerapan sistem digitalisasi yang terintegrasi.
"Ditjen Perhubungan Darat berkomitmen untuk mengembangkan satu aplikasi besar yaitu Mitra Darat dari yang sebelumnya banyak sekali aplikasi transportasi darat. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI untuk melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data," kata Amirulloh.
Menurut Amirulloh, dengan adanya aplikasi itu, dapat membuka potensi kolaborasi dengan Dinas Perhubungan untuk layanan jasa pengangkutan, pemanfaatan dashboard, dan menjalankan tugas pengawasan, serta memudahkan dalam hal berbagi data dan informasi.
BACA JUGA:Bahas Investasi Energi Terbarukan
BACA JUGA:Tabligh Akbar Tutup Festival Muharram 1446 Hijriah Pemkot Jambi
"Karena data sudah terintegrasi dan lengkap sehingga diharapkan dapat meningkatkan aspek keselamatan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani menuturkan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang berkeselamatan dibutuhkan sistem digitalisasi dan peningkatan peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam menegakkan hukum pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.
"Risiko pekerjaan PPNS di lapangan sangat besar. Maka diperlukan upaya untuk digitalisasi pengawasan dan penegakan hukum (e-tilang dan ETLE)," papar Ahmad.
Sementara itu, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Danto Restyawan menilai bahwa dalam penyelenggaraan transportasi darat yang berkeselamatan diperlukan optimalisasi pelayanan uji berkala kendaraan bermotor dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK PAU).
BACA JUGA:Paris Pecahkan Rekor Penjualan Tiket Olimpiade Sepanjang Masa
BACA JUGA:Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Danto mengatakan bahwa dari hasil pengawasan di lapangan, pihaknya masih menemukan adanya Perusahaan Otobus (PO) yang melakukan pemalsuan bukti lulus uji elektronik.
"Dengan begitu perlunya penerapan SIM Blue fullcycle, optimalisasi integrasi data hasil uji dengan aplikasi Mitra Darat, serta penerapan High Secure Modul (HSM) pada tahun 2024. Serta dalam hal SMK PAU perlu dukungan dan kolaborasi dalam hal perizinan guna percepatan penerapan SMK PAU," ujarnya.