Kemarau Pengaruhi Produksi Air PDAM, Ada Pemadaman Air Bergilir

KERING: Kondisi salah satu intake maupun IPA milik PDAM yang alami penurunan produksi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Musim kemarau yang melanda Kota Jambi telah menyebabkan penurunan produksi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang.

Kondisi ini berdampak pada pemadaman aliran air secara bergilir di beberapa wilayah kota.

Meski demikian, PDAM Tirta Mayang tetap berkomitmen untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

Kota Jambi saat ini memasuki puncak musim kemarau tahun 2024, yang berdampak signifikan pada sungai Batang Hari.

BACA JUGA:Sempat Alami Kendala Latihan, Anggota Paskibra Terus Digembleng

BACA JUGA:Al Haris dan Abdullah Sani Resmi Lantik 1.200 Tim Pemenangan di RCC untuk Kabupaten Muaro Jambi

Penurunan debit air sungai ini mempengaruhi produksi Perumdam Tirta Mayang, yang mengandalkan sumber air dari sungai tersebut.

Akibatnya, PDAM terpaksa melakukan pemadaman bergilir di intake Pulau Pandan dan intake Sijenjang selama empat jam setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Direktur Utama PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Dwike Riantara, menyatakan bahwa belum ada solusi permanen untuk mengatasi dampak kekeringan ini.

PDAM masih sangat bergantung pada mutu dan debit air sungai Batang Hari. Meskipun demikian, PDAM Tirta Mayang tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas air bersih yang disalurkan kepada masyarakat.

BACA JUGA:Beberapa Lahan Sawah di Kerinci Rusak Akibat Aktivitas Galian C

BACA JUGA:Hizbullah Serang Beit Hillel dengan Puluhan Roket Katyusha

"Meski sungai Batang Hari mulai surut, kami tetap menjamin kualitas air bersih yang kami salurkan. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan air bersih tetap tersedia bagi masyarakat," ujar Dwike Riantara.

Dalam menghadapi situasi ini, PDAM Tirta Mayang juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.

Tag
Share