Merapi Muntahkan Lava 21 Kali, Meluncur Sejauh 1.600 Meter

gunung merapi--

JAMBIKORAN.COM - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tetap tinggi dalam seminggu terakhir. Pada Senin 5 Agustus 2024 dini hari, Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran lava hingga sejauh 1.600 meter.

Menurut laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang dilakukan antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, gunung terlihat jelas dengan asap kawah yang bertekanan rendah, berwarna putih, dan mencapai ketinggian 150 meter di atas puncak kawah.

BACA JUGA:SDN 04/VII Sarkam 1 Sarolangun Sambut Neti Erawati Sebagai Kepala Sekolah Baru

BACA JUGA:Dua Korban Luka Parah, Polisi Cari Pelaku Pembacokan di Tanjab Barat yang Melarikan Diri

"Teramati 21 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak maksimum 1.600 meter," ujar BPPTKG dalam pernyataan resminya.

Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini sebelumnya juga teramati mengeluarkan 26 kali guguran lava pada Minggu 4 Agustus 2024 dari pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan jarak maksimum 1.800 meter.

BPPTKG menyatakan bahwa potensi bahaya saat ini mencakup guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Di sektor tenggara, bahaya dapat meluas hingga Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer.

BACA JUGA:Sijago Merah Mengamuk, 2 Rumah Warga di Bungo Hangus Terbakar

BACA JUGA:DE Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Kasus Pembakaran Hutan

Material vulkanik yang terlontar akibat letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak. Pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di area yang berpotensi bahaya.

Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya dan waspada terhadap lahar serta awan panas guguran, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi.

Mereka juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, dan jika ada perubahan signifikan dalam aktivitas gunung, tingkat aktivitas akan segera dievaluasi ulang. (*)

Tag
Share