Harga Cabai Makin Pedas, Imbas Gagal Tanam di Musim Elnino
--
JAMBI - Harga cabai di Provinsi Jambi, saat ini masih tinggi. Bahkan, harga cabai merah keriting dengan cabai rawit setan, kini sudah hampir setara. Dimana, sebelumnya harga rawit setan mencapai angka Rp 100 ribu perkilogram, kini cabai merah keriting, mengejar dg harga di atas Rp 80 ribu perkilogram.
Purnomosidi, Kepala Pasar Angso Duo Jambi mengatakan, pasokan cabai yang masuk ke pasar Angso Duo, tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Sebab, dari 20 tom kebutuhan cabai perhari, tak sampai separoh terpenuhi.
"Paling distributor bisa memenuhi 3 sampai 4 ton perhari, tidak sampai separoh," katanya.
Persoalan pasokan cabai ini, sangat dipengaruhi oleh musim kemarau panjang, disertai elnino terakhir ini. Udara kering, cuaca panas, menyebabkan para petani cabai, di seluruh Indonesia tidak bisa menanam.
"Tidak hanya di Jambi, di hampir seluruh Indonesia begitu," katanya.
Kondisi ini, tentu saja akan membaik, cepat atau lambat. Purnomo menyebutkan, dengan berakhirnya musim kemarau, petani sudah mulai menanam cabai kembali. Meskipun elnino belum berakhir, setidaknya sudah masuk musim hujan.
"Akhir November petani sudah mulai tanam. Cabai itu biasanya 100 hari, baru panen. Harga akan kembali pandai, ya sekitar menjelang bulan puasa. Kalau sekarang, harga cabai masih pedas, karena memang pasokan sedikit," tandasnya. (Enn)