Jalan di Kecamatan Depati Tujuh Rusak Berat, Warga Berharap Segera Diperbaiki
BUTUH PERBAIKAN: Salah satu titik kerusakan Jalan di Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, ditanam kayu. -Saprial/Jambi Independent-
Kerinci - Kerusakan jalan di Kecamatan Depati Tujuh pasca banjir pada awal tahun 2024 lalu saat ini kian parah.
Beberapa titik sepanjang jalan Koto Lonang-Simpang Belui, terdapat titik kerusakan jalan cukup parah dan butuh perbaikan cepat.
BACA JUGA:APH Mulai Pantau Gesekan Politik di Medsos Pilkda Tebo
BACA JUGA:Kapolres Bungo Ingatkan Netralitas Polri dalam Pilkada 2024
Kerusakan jalan ini dikarenakan badan jalan di genangi air sehingga membuat aspal cepat rusak dan jalan jadi berlobang, seperti di perbatasan Desa Lubuk Suli dengan desa Baru Kubang. Kemudian Koto Payang dengan desa Koto Tuo juga mengalami rusak berat.
Kerusakan jalan dengan lobang di badan jalan cukup dalam tentu akan berbahaya bagi pengguna jalan, seperti kendaraan yang melewati jalan rusak harus berhati-hati Kalau tidak mau masuk dalam lobang.
Salah seorang warga Lubuk Suli, Pak Afif kepada Jambi Independent menjelaskan memang benar ada beberapa rusak jalan di kecamatan Depati Tujuh seperti di Desa Lubuk Suli, ada beberapa lobang besar yang tidak terlihat dalam air yang tergenang.
“Pengendara harus berhati-hati jangan sampai terpeleset dalam lobang dan bisa berbahaya, karena ada lobang besar warga memberi tanda dengan memasang kayu di tengah lobang besar,” ungkapnya.
Pantauan media ini di lapangan memang terlihat air tergenang di badan jalan dan juga terlihat tanda bahaya seperti kayu yang dipasang di tengah jalan.
BACA JUGA:1.750 Anak TK Ikuti Kegiatan Manasik Haji
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pasien Jiwa di Bungo Tewas, Usai Lompat dari Lantai 3 Gedung Poliklinik
Salah satu terjadi genangan Air di badan Jalan Desa Lubuk Suli dikarenakan tidak berfungsinya drainase yang berada di kiri kanan badan jalan pasca banjir. Drainase tertimbun tanah yang dibawa banjir, dan tidak ada dibersihkan sehingga air lewat, Inilah salah satu penyebab karena genangan Air.
Kepala Dinas PUPR Kerinci, Maya, dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk anggaran tanggap darurat tahun ini Hanya ada untuk menurunkan alat berat, kemungkinan anggaran sudah habis,” katanya. (sap/ira)