Kasus Gondongan Parotitis Mewabah

MEWABAH : Kasus gondongan paroritis mewabah di Tanjabtim.-Foto : Harpandi-

MUARASABAK - Sejak beberapa pekan belakangan ini, kasus Parotitis atau yang familiar dengan sebutan Gondongan, yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan Paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (Kelenjar Parotis) di dalam mulut, meningkatkan di Kabupaten Tanjab Timur.


Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan serta rasa nyeri pada kelenjar tersebut. Selain itu, untuk di kabupaten ini, kasus tersebut banyak ditemukan menjangkit pada anak-anak di bawah umur.


Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur, Eko Purnomo, saat diwawancarai terkait hal ini mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2023, di tahun 2024 ini ada peningkatan kasus Gondongan di Kabupaten Tanjab Timur.

BACA JUGA:Forum Konsultasi Publik dan Peluncuran Inovasi Layanan Kependudukan Digital di Kota Jambi

BACA JUGA:Gebyar Program TPAKD Kota Jambi 2024, Semarak Gebyar Literasi Bijak Investasi


"Di tahun 2023 kemarin, bisa dikatakan tidak ada laporan terkait kasus Gondongan ini. Pada tahun 2024 ini, dari laporan yang kami terima, ada sekitar 72 kasus," ucapnya.


Sejauh ini, dari data yang diperoleh oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur, kasus Gondongan banyak ditemukan di Kecamatan Muarasabak Barat, dengan total 27 kasus.


Eko Purnomo juga menjelaskan, sejak akhir Oktober 2024 kemarin, pihaknya juga telah mengimbau kepada masing-masing Puskesmas yang ada di kabupaten ini untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah, jika ada ditemukan siswa yang mengalami Parotitis, untuk diistirahatkan dan belajar di rumah minimal selama 5 hari.


"Sebab, masa inkubasi dari virus penyebab Gondongan ini yaitu selama lima hari dan bisa menularkan ke orang lain," jelasnya.


Dirinya juga menuturkan, penularan virus ini sendiri hampir sama dengan virus Covid-19, yaitu melalui Droplet.
Penyebaran melalui droplet terjadi ketika orang yang sakit batuk atau bersin, sehingga mengeluarkan percikan cairan droplet yang mengandung kuman.


"Apabila percikan cairan yang berisi kuman tersebut masuk ke mata, mulut atau hidung orang yang sehat, maka orang tersebut bisa tertular penyakit yang sama," tuturnya.


Bagi penderita penyakit ini, bisa mengalaminya hingga kurun waktu cukup lama, tergantung dari kondisi fisik seseorang.


"Bagi penderita penyakit ini, kalau kondisi fisiknya bagus, lima sampai tujuh hari sudah mulai berangsur pulih. Tapi kalau kondisi fisiknya kurang bagus, bisa lebih dari tujuh hari pemulihannya," ungkapnya.


Dinas kesehatan Kabupaten Tanjab Timur juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, jika ada anak atau keluarga yang mengalami Parotitis, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan