Warga Minta Solusi Ketika Lahan Dibebaskan
Realisasi pengerjaan tol Betun-Tempino sudah mencapai 47 persen-ANTARA/HO-Humas KemenPUPR-Jambi Independent
JAMBI – Pembangunan jalan Tol Jambi–Betung, membutuhkan tambahan lahan yang harus dibebaskan. Setelah pembangunan saat ini sudah berprogres, ternyata ada lahan tambahan yang harus dibebaskan di lokasi exit tol.
Arief Munandar, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Provinsi Jambi mengatakan, pihaknya sudah menghadiri rapat bersama warga setempat di Kecematan Mestong, serta pihak pembebesan lahan jalan tol beberapa waktu lalu.
“Di Jambi ini kan ada dua proyek tol, pertama Jambi- Betung, kemudian kedua Jambi-Rengat. Ternyata, setelah proyek berjalan, ada lahan yang harus dibebaskan lagi, totalnya sekitar 36 hektar kalau tidak salah untuk dua proyek itu. Mungkin sebelumnya perencanaan kurang matang, dan ternyata kebutuhan lahan bertambah,” katanya.
Dari dua proyek itu, yang saat ini diprioritaskan terlebih dahulu adalah untuk ruas tol Jambi-Betung. Dimana ada kebutuhan tam bahan lahan seluas 8 hektar, untuk exit tol.
BACA JUGA:Owner Baru Sebut Pemilik Lama Kabur, Bakal Selesaikan Tunggakan Pajak Pi'tek Obong
BACA JUGA:Cara Mudah Menjaga Kesehatan Pencernaan
Jalan tol di Jambi-Betung, untuk di Provinsi Jambi ada tiga dewa yang dilalui, yaitu Desa Muarosebapo, Sungailandai, dan Pondokmeja. Ketiganya berada di wilayah Kecamatan Meston, Kabupaten Muarojambi.
“Yang dibutuhkan tambahan untuk exit tol, dan pemilik lahannya ada puluhan orang. Ini yang harus dibebaskan seluas 8 hektar,” katanya.
Dari hasil rapat beberapa waktu lalu itu, Arief mengatakan respon masyarakjat pemilik lahan cukup p[ositif. Mereka sangat mendukung pembangunan jalan tol di Jambi. Dan pada dasarnya, pemilik lahan tidak keberatan jika lahannya dibebaskan. Namun, ada kendala yang dihadapi mereka ketika lahan dibebaskan, sehingga mereka meminta solusi.
“Ada kendala, yang pertama ada yang terdampak banjir. Kemudian kedua, ketika lahan mereka dibebaskan, mereka tidak punya akses keluar, karena tertutup pembangunan tol. Ini yang mereka sampaikan saat rapat, dan minta solusi. Apakah akan dibuat jalan baru untuk akses keluar mereka, atau bagaimana,” katanya.
BACA JUGA:Dampak Tidur Sore untuk Kesehatan
BACA JUGA:Gregoria Maju ke 16 Besar Indonesia Masters
Dari keluhan pemilik lahan itu, Arief mengatakan, juga telah ditanggapi oleh pihak pembebasan lahan dan pembangun jalan tol. Dia mengatakan, pihak pengembang akan mencarikan solusi untuk pemilik lahan.
“Sedang dicarikan solusi oleh pengembang. Saat ini sedang dibuat SK Penloknya (Penentuan Lokasi, red),” tandasnya. (enn)