Tol Jambi Butuh Pembebasan Lahan Tambahan

Ilustrasi Jalan tol-pixaby-

JAMBI – Pembangunan tol Jambi–Betung yang saat ini tengah berproses, nampaknya menemukan kendala baru. Setelah persoalan pembebasan lahan makam dan madrasah di Muarojambi, tepatnya Mestong beberapa waktu lalu selesai, kini ternyata masih dibutuhkan pembebasan lahan lainnya. Dimana, pembebasan lahan tambahan ini, tidak masuk dalam perencanaan awal.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Jambi, Arief Munandar, mengatakan, pihaknya mengadakan rapat dengan warga setempat di Desa Tempino, Kecamatan Mestong, Muarojambi, Rabu 13 Desember 2023.

Rapat dengan masyarakat pemilik lahan dan tokoh masyarakat setempat ini, dilakukan untuk memberikan pengertian agar bersedia membebaskan lahannya.

“Jalan tol yang kemarin itu sudah dilakukan penlok. Sekarang kita harus sosialisasi lagi. Yang pembebasan lahan kemarin itu, sudah clear termasuk yang lahan makam dan madrasah. Ternyata, dalam proses pembangunannya, tol ini masih membutuhkan lahan lagi,” katanya.

BACA JUGA:Tol Jambi Butuh Pembebasan Lahan Tambahan

BACA JUGA:Kegiatan Usaha Terkesan Vakum, Dewan Sentil BUMD PT Siginjai Sakti

Untuk keseluruhan pembangunan tol di Jambi, dibutuhkan sekitar 38 hektar lahan lagi yang harus dibebaskan. Namun khusus untuk tol Jambi-Betung, tepatnya di Tempino ini dibutuhkan sekitar tujuh sampai delapan hektar lagi.

“Hampir 38 hektar lagi tambahan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhan tol di Provinsi Jambi dari Batas Sumsel. Khusus di Tempino, kita harus bebaskan sekitar 8 hektar lagi,” katanya.

Arief mengatakan, pembangunan tol ini butuh space lahan tambahan untuk gorong-gorong di sisi tol, kemudian untuk pembangunan exit tol, serta ada timbunan juga.

“Mungkin di perencanaan sebelumnya sudah dihitung dan ditetapkan. Tapi ternyata, dalam prosesnya di lapangan bituh tambahan,” katanya.

BACA JUGA:Ganjar Nilai Prabowo Tidak Tegas Soal Kasus HAM di Masa Lalu

BACA JUGA:Timnas AMIN Sebut Pertanyaan pada Debat Perdana Kurang Tajam
 
Ditanyakan mengenai kemungkinan ada gejolak di tengah masyarakat, Arief mengatakan siharapkan tidak terjadi. Karena ini demi pembangunan Provinsi Jambi, sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat.

“Kita satu-satunya provinsi yang belum punya tol. Kemarin ada persoalan pembebasan lahan di kuburan dan masdrasah, akhirnya bisa dituntaskan. Masyarakat sudah ikut membantu, diharapkan dengan dialog ini, masyarakat mau membebaskan lahannya. Demi pembangunan di Provinsi Jambi,” tandasnya. (Enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan