JAMBI – Meski intensitas hujan mulai tinggi, ternyata sampai saat ini di Provinsi Jambi belum memasuki musim penghujan. Hal ini disebutkan Annisa Fauziah, Koordinator Informasi dan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi.
Dia mengatakan, saat ini Provinsi Jambi masih berada di musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, atau disebut pancaroba. Sehingga, potensi munculnya cuaca ekstrim, cukup tinggi.
“Waspada cuaca esktrim, karena ini masih musim pancaroba. Seperti hujan lebnat, disertai dengan angin kencang dan kilat maupun petir, swaktu-waktu bisa saja terjadi,” katanya.
Dia mengatakan, musim hujan diprediksi baru akan dimulai pada awal Desember mendatang. Musim hujan tahun 2024 ini, mundur dari jadwal seharusnya pada bulan Oktober, dikarenakan fenomena elnino.
Bahkan, fenomena elnino ini tidak serta merta hilang, ketika memasuki musim hujan Desember nanti. BMKG memprediksi, elnino masih akan berlangsung hingga awal tahun 2024 hingga April 2024, meskipun dalam kondisi musim hujan. Hal ini menyebabkan munculnya potensi cuaca ektrem.
“Sementrara nanti intensitas hujan tetap normal. Hanya saja waktu musim hujan yang termanpatkan, sehin gga peluang cuaca ekstrim masih ada,” katanya.
Dengan mundurnya waktu dimulainya musim hujan, maka akhir musim hujan juga otomatis juga mundur. Diprediksi, musim hujan akan berangsung mulai Desember 2023 hingga Mei 2024.
Sementara ditanyakan apakah ada potensi munculnya fenomena lanina pada musim hujan nanti, Annisa mengatakan belum terprediksi saat ini. Sebab fenomena elnino masih ada, yang membuat suhu muka laur mendingin. Disamping itu, pola angin baratan juga begitu kuat.
“Untuk Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) peluangnya menurun ya. Karena hujan sudah turun di peralihan musim ini, dan hotspot yang terpantaupun juga menurun,” katanya.
Annisa tetap mengimbau kepada masyarakat Provinsi Jambi, agar tetap waspada dengan cuaca saat ini. Hujan lebat, angin kencang, petir dan kilat, serta banjir masih berpotensi terjadi. (Enn)