Mengungsi Dari Kematian, Kisah Anak-Anak Gaza di Tengah Konflik Peperangan

Minggu 02 Jun 2024 - 09:30 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Finarman

JAMBIKORAN.COM - Seorang anak perempuan Palestina dari Kota Jabalia, Gaza utara Bernama Aseel al-Shiekh Ali berlari kencang Bersama ibunya setelah diberi tahu oleh tentara Israel bahwa rumah mereka akan segera diserang.

Seperti banyak warga Palestina lainnya yang berpacu melawan maut, Aseel, ibunya, dan para tetangga mereka dicekam ketakutan dan kepanikan, tidak tahu ke mana harus pergi.

Beberapa pekan yang lalu, Aseel kembali ke rumahnya setelah berbulan-bulan mengungsi, berharap untuk bisa tinggal kembali di rumah setidaknya sampai perang yang berkecamuk saat ini berakhir.

Namun, sekali lagi, anak perempuan berusia 10 tahun itu terpaksa mengungsi bersama keluarganya ke tempat yang "tidak diketahui".

Tanpa kepastian akan masa depan mereka di tengah-tengah pertempuran yang kian sengit antara tentara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza.

BACA JUGA:Sinopsis Film Pusaka yang Akan Tayang 18 Juli 2024

BACA JUGA:Simak! 9 Cara Bedakan Emas Palsu dan Asli

"Saya tidak ingin mati. Saya hanya seorang gadis kecil. Saya ingin hidup, bermain, dan menikmati hidup," kata Aseel.

Belum sempat Aseel menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba sebuah ledakan besar mengguncang jalanan. 

Sambil menjerit keras, dia memanggil ibunya, badannya gemetar karena ketakutan.

Gadis kecil itu berlari dengan panik, tanpa tahu ke mana dia pergi, sampai sang paman menjemputnya, menenangkannya dengan meyakinkan bahwa ibunya dan semua orang selamat.

"Anak kecil yang ketakutan yang Anda lihat ini adalah anak yang mencintai kehidupan. Meski merasa takut, dia senantiasa mengingatkan kami bahwa kami akan bertahan hidup dan suatu hari nanti akan kembali ke kehidupan normal kami," kata Mohammed al-Sheikh Ali, paman Aseel.

BACA JUGA:Iwan Fals Bakal Gelar Konser Gratis 2024 di 25 Kota, Apakah Kotamu Termasuk?

BACA JUGA:Mantap! Google Rilis Fitbit Ace LTE Smartwatch Khusus Anak

Dua jam kemudian, Aseel dan keluarganya tiba di tempat penampungan pengungsi di kamp pengungsi Jabalia.

Kategori :