JAMBIKORAN.COM - Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa ia belum siap untuk menghentikan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden tentang usulan gencatan senjata "tidak akurat."
"Saya belum siap menghentikan perang," kata Netanyahu dalam diskusi rahasia di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, seperti dikutip stasiun televisi KAN.
Dia mengklaim rincian usulan gencatan senjata yang diajukan Biden "tidak akurat."
BACA JUGA:Donald Trump Siap Hadapi Hukuman Penjara di Tengah Kampanye Pilpres 2024
BACA JUGA:Indonesia Sukses Dominasi PUBG Mobile SEA Empat Musim
"Garis besar yang disampaikan Biden hanya parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan kemudian kita akan berdiskusi," ujarnya.
"Ada detail yang dirahasiakan. Kami dapat berhenti berperang selama 42 hari untuk memfasilitasi kembalinya para sandera, namun kami tidak akan menyerah pada tujuan kami untuk meraih kemenangan penuh." tambahnya.
Perdana Menteri Israel itu menolak membahas jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari usulan kesepakatan pertukaran sandera.
"Kami tidak akan setuju untuk mengakhiri perang tanpa mencapai tujuannya," kata Netanyahu.
"Jumlah sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan belum ditentukan." tambahnya.
BACA JUGA:Komet Minor, Novel Ketujuh Tere Liye Series Bumi dengan Ending yang Menegangkan dan Memuskan!
BACA JUGA:Sosok yang Misterius pada Anime One Piece, Ini Dia Fakta Mengenai Shanks Si Rambut Merah
Pada Jumat, 31 Mei, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut.
Biden meminta kelompok perjuangan Palestina Hamas untuk menerima usulan tersebut dan mendesak Netanyahu untuk menolak tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya untuk menolak rencana tersebut.