Kiai Asep juga berhasil ketika mendukung Prabowo di Jatim. Tinggal apakah Khofifah akan jadi gubernur lagi. Dan apakah anaknya yang Wabup itu, yang kini maju lawan incumben, akan berhasil jadi Bupati Mojokerto.
BACA JUGA:10 Manfaat Menakjubkan Apel untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Cegah Kanker
BACA JUGA:China dan AS Bersatu untuk Masa Depan AI yang Inklusif
Tanri Abeng memang hebat. Tapi belum pernah berpengalaman mendirikan lembaga
pendidikan. Ia langsung mendirikan Tanri Abeng University (TAU) di Ulujami, Jakarta.
Pun sebelum menerima mahasiswa baru di tahun 2012 Pak Tanri sudah lebih dulu membangun gedung-gedung universitas yang mentereng.
Sampai ke lapangan tenisnya yang berkualitas. Pak Tanri memang punya hobi main tenis sampai usia tuanya.
BACA JUGA:Tantangan Kehidupan di Gaza, Bayi Prematur yang Berjuang untuk Hidup
BACA JUGA:Kepala UNRWA Desak Gencatan Senjata di Gaza Akibat Evakuasi Massal Israel
Nama besar Pak Tanri sangat diandalkan di TAU. Beliau yang jadi rektornya. Dulunya rektor dibantu oleh dua wakil rektor. Belakangan jabatan wakil rektor itu dihapus. Para dekan langsung berhubungan dengan Pak Tanri sebagai rektor.
Pernah, Pak Tanri mengumumkan akan berhenti sebagai rektor. Lalu akan diangkat seorang Plt Rektor. Disebutkan namanya: Prof Sudarsono. Tapi lama-lama tidak terdengar lagi kelanjutan soal pejabat rektor itu.
Ketika Pak Tanri meninggal dunia dua hari lalu jabatan rektor TAU kosong.
Rupanya membangun perguruan tinggi memang mudah. Yang sulit adalah mengembangkannya. Sebelum mengembangkan pun masih ada yang juga sulit: membuat daya tarik bagi mahasiswa baru.
BACA JUGA:Pemukim Israel Serang Sekolah di Desa Ibziq
BACA JUGA:Arab Saudi dan Yordania Bersatu Kirim 30 Ton Bantuan Pangan ke Gaza
Belakangan satu jurusan harus ditutup: tehnik elektro. Beberapa jurusan hanya memiliki mahasiswa kurang dari 20 orang. Yang laku --sayangnya-- hanya jurusan komunikasi. Jurusan unggulan seperti tehnik dan bisnis kurang peminat.