Kuping Trump

Kamis 01 Aug 2024 - 20:05 WIB
Reporter : dahlan iskan
Editor : Rizal Zebua

BACA JUGA:Pezeshkian Bersumpah Balas Dendam atas Pembunuhan Ismail Haniyeh

Pemilik bangunan itu adalah perusahaan bernama Agr International Inc. Ini perusahaan permesinan. Termasuk desain produk. 

Salah satunya mesin pembuatan botol, mesin pembuat desain botol dan mesin-mesin industri lainnya. Pusatnya memang di Butler di pedalaman Pennsylvania. Cabangnya tersebar di banyak negara Eropa dan Amerika Latin. 

Posisi gedung Agr itu di sebelah kiri panggung, sedikit agak ke depan. Jaraknya hanya 110 sampai 120 meter dari podium. 

Di depan panggung sebenarnya juga ada dua gedung beratap. Satu agak di kanan. Satunya lagi agak di kiri. Thomas tidak memilih salah satu dari dua atap itu. Ia pilih atap Agr. Mungkin dua atap itu dianggap terlalu dekat ke lokasi panggung. Bisa terlihat terlalu nyata. Mungkin juga Thomas tahu dua atap itu pasti akan ditempati penembak jitu dinas rahasia Amerika.  

BACA JUGA:Rusia Sebut Pembunuhan Haniyeh sebagai Tindakan Provokatif

BACA JUGA:Kematian Ismail Haniyeh adalah Cara Israel Tutupi Kegagalan di Jalur Gaza

Memang, kenyataannya, dua atap itu ditempati penembak jitu dinas rahasia. Anehnya mengapa tidak segera menembak Thomas. Adakah fokus penembak jitu hanya ke atas podium? Ke orang-orang yang berpotensi menembak dari jarak dekat? 

Aneh mereka tidak memperhatikan atap Agr. 

Atau sudah memperhatikan. Tapi penembak jitu masih harus menunggu dulu sampai Thomas in action. Harus hati-hati. Agar penembak jitu tidak disalahkan di kemudian hari.  

Tepat ketika akhirnya melepaskan tembakan sudah telat. Mungkin hanya telat satu kedipan. Lima tembakan telanjur dilakukan oleh Thomas. Dua plus tiga peluru. 

BACA JUGA:53 Tahanan Palestina Tewas di Tahanan Israel Akibat Penyiksaan dan Perlakuan Brutal

BACA JUGA:Anthony Sinisuka Ginting Kecewa Karna Gagal Lolos 16 Besar Olimpiade Paris 2024

Atau bersamaan. Saat penembak gila menembak, penembak jitu juga menembak. Karena itu tembakan Thomas sedikit berubah arah. Hanya mengenai telinga.  

Atau Trump yang memang lagi bejo. Saat peluru mendesing posisi Trump lagi menoleh ke arah kiri. 

Ternyata penting: saat pidato seringlah mengalihkan pandangan. Toleh kanan. Depan. Toleh kiri. Kalau saja Trump hanya bisa pidato sambil membaca teks wajahnya akan terpaku ke depan. Kening Trump yang terkena peluru. 

Kategori :